Rupiah Punya Peluang Menguat di Awal Pekan Meski Terbatas

Senin, 28 April 2025 | 07:00 WIB
Rupiah Punya Peluang Menguat di Awal Pekan Meski Terbatas
[ILUSTRASI. Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 69,5 poin atau 0,41 persen menjadi Rp16.891 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.822 per dolar AS. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.]
Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah cenderung melemah selama sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat terbatas pekan depan.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan, potensi penguatan tipis itu ada karena Federal Reserve kembali menurunkan bunga acuan pada Juni mendatang. Di samping itu, pergerakan rupiah sepekan kemarin juga disebabkan keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga di level 5,75% 

Baca Juga: Rupiah Menguat 0,26% pada Jumat (25/4), Begini Proyeksinya untuk Pekan Depan

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Tarif Pajak Baru Bisa Bikin Transaksi Kripto Layu
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:15 WIB

Tarif Pajak Baru Bisa Bikin Transaksi Kripto Layu

Ada beberapa poin perubahan ketentuan pajak yang diatur dalam PMK 50/2025. Yakni, perubahan ketentuan PPN dan PPh atas aset kripto. ​

Perbankan Swasta Masih Menabung Laba
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:10 WIB

Perbankan Swasta Masih Menabung Laba

Kinerja keuangan sejumlah bank swasta beraset besar berhasil tumbuh positif sepanjang paruh pertama 2025.​

Pembuktian Negara
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:09 WIB

Pembuktian Negara

Target pertumbuhan ekonomi 5,2% sangat berat untuk dicapai karena itu artinya di semester kedua ekonomi harus bisa melaju cepat.

Harga Emas Semakin Berkilau, Laba Hartadinata Abadi (HRTA) Semakin Memukau
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:05 WIB

Harga Emas Semakin Berkilau, Laba Hartadinata Abadi (HRTA) Semakin Memukau

Laba bersih  PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) di semester I-2025 mencapai Rp 348,9 miliar, atau tumbuh 69,5% secara tahunan (yoy).​

Profit Taking dan Net Sell Bikin IHSG Loyo, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:01 WIB

Profit Taking dan Net Sell Bikin IHSG Loyo, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pemicu pelemahan adalah aksi profit taking pasca  IHSG terus menguat lebih dari tiga pekan. Pasar juga mencermati kinerja emiten. 

Hatten Wine Perkuat Pasar di Luar Bali
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:00 WIB

Hatten Wine Perkuat Pasar di Luar Bali

Hatten Wine (WINE) mengincar pendapatan dan laba 2025 tumbuh masing-masing 14% dan 20% di akhir tahun ini..

Ekspansi KPR Makin Lesu
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:00 WIB

Ekspansi KPR Makin Lesu

Pasar sektor properti, terutama hunian, masih menghadapi tekanan sepanjang paruh pertama 2025. Kondisi ini terlihat dari penyaluran KPR

Danantara Masih Mengkaji Proyek DME Batubara
| Kamis, 31 Juli 2025 | 05:45 WIB

Danantara Masih Mengkaji Proyek DME Batubara

Pendanaan proyek DME tidak hanya bergantung pada BUMN maupun Danantara, tapi terbuka peluang masuknya perusahaan swasta

Pertamina Siap Membeli  Minyak dari Sumur Rakyat
| Kamis, 31 Juli 2025 | 05:42 WIB

Pertamina Siap Membeli Minyak dari Sumur Rakyat

Jika setiap sumur rakyat mampu memproduksi 1–3 barel per hari, maka potensi tambahan produksi nasional bisa mencapai 60.000–100.000 barel per hari

Perlu Guyuran Insentif untuk Redam Gelombang PHK
| Kamis, 31 Juli 2025 | 05:40 WIB

Perlu Guyuran Insentif untuk Redam Gelombang PHK

Angka PHK berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan bertambah lagi setelah ada tambahan di bulan Juni kemarin. 

INDEKS BERITA