KONTAN.CO.ID - Pasar saham berada di zona merah. Optimisme pertumbuhan harga saham tertekan oleh kekhawatiran tren kenaikan suku bunga dan resesi. Penyebabnya adalah, setelah The Federal Reserve (The Fed) agresif dalam menaikkan suku bunga.
Dampak negatif dari kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) di Juni lalu yang sebesar 75 basis poin ke kisaran 1,5%-1,75% seakan tidak kunjung reda, melainkan memberi titik baru pada gerbang kondisi ekonomi yang berpotensi lebih buruk. Sebelumnya, bulan Mei 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin, seiring meningkatnya tekanan inflasi di AS.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.