Saham Prabowo

Sabtu, 07 Desember 2024 | 08:00 WIB
Saham Prabowo
[ILUSTRASI. TAJUK - Djumyati Partawidjaja]
Djumyati Partawidjaja | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini Presiden Prabowo Subianto mengungkap nasib para pemain saham kecil di negeri ini yang selalu kalah dari bandar besar. Menurut presiden ke-8 RI ini, main saham untuk orang-orang kecil sama seperti bermain judi. 

Dalam pidato di Sidang Tanwir dan Milad Muhammadiyah ke-112  Prabowo bahkan mengungkapkan keengganannya memiliki saham.  Menurut Prabowo kegiatan di pasar modal memusingkan.

Dia bercerita mempunyai teman-teman ahli matematika yang bermain saham dengan algoritma. Tapi hidup mereka stress karena tiap detik harus berkutat di depan monitor untuk memantau pergerakan harga saham.

Cerita dari Presiden Prabowo ini kontan jadi viral di antara para pelaku pasar. Pejabat di Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia segera menanggapinya. Menurut Frederica Widyasari,  Kepala Eksekutif OJK, para investor saham sebaiknya memahami apa yang dibelinya, supaya tak  jadi judi. 

Sementara Jeffrey Hendrik Direktur Pengembangan BEI, sepakat dengan pernyataan Prabowo. Menurutnya, para investor yang mau bertransaksi harus mempelajari fundamental perusahaan terlebih dulu.

Entah apa yang memicu Prabowo bercerita nasib investor saham kecil. Pastinya Prabowo sendiri tidak pernah menjadi orang kecil di negeri ini. Adiknya, Hasyim Djojohadikusumo pernah malang melintang dengan beberapa perusahaan besar.

Salah satunya perusahaan yang listing di BEI, yaitu Semen Cibinong (SMCB) yang sekarang berganti kepemilikan dan berubah nama jadi Solusi Bangun Indonesia Tbk. 

Ungkapan Prabowo ini ada benar dan ada salahnya. Siapa yang tak paham kondisi pasar saham di negeri ini. Ada banyak permainan pat gulipat yang tak pernah diungkap dan dituntaskan oleh otoritas. Walau ada banyak kejadian, tak pernah ada kasus insider trading yang diseret ke ranah hukum di negeri ini. 

Wacana yang ada, apa pun masalahnya, kesalahan ada di para investor ritel yang tak paham tapi ikut-ikutan nyemplung. Atau  investor millennial yang hanya mau ikut-ikutan para influencer di sosial media. Padahal semuanya ini tak perlu terjadi kalau otoritas mau serius menjalankan tugasnya: melindungi para investor kecil.  

Kalau negeri ini mau tumbuh cepat, Presiden Prabowo sebaiknya jangan membawa trauma main sahamnya jadi acuan. Tapi justru meminta otoritas bisa lebih baik melindungi para investor kecilnya hingga bisa menegakkan hak untuk setiap orang untuk bisa jadi kaya.

Bagikan

Berita Terbaru

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

Target Penjualan Mobil Tahun Ini Dipangkas
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Target Penjualan Mobil Tahun Ini Dipangkas

Gaikindo revisi penjualan mobil 2025 menjadi 780.000 unit akibat pemintaan mobil dari keleas menengah menurun

Pengawasan Bea Keluar Kerek Penerimaan Cukai
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:50 WIB

Pengawasan Bea Keluar Kerek Penerimaan Cukai

Laporan terbaru menunjukkan penerimaan bea keluar mencapai Rp 496,77 miliar hingga Nov 2025, didorong nota pembetulan tembus.

INDEKS BERITA

Terpopuler