KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bayang-bayang resesi mulai menghantui pergerakan saham sektor komoditas. Harga sejumlah komoditas mulai melambat. Bahkan ada spekulasi era harga tinggi komoditas akan berakhir.
Indeks saham sektor energi juga terlihat mulai merosot. Kamis (10/11), mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks saham energi bertengger di posisi 1.975,43. Pada penutupan perdagangan efek kemarin, indeks sektor energi menjadi salah satu penekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Kemarin, indeks saham energi minus 1,97% dibanding hari sebelumnya. Sekadar informasi, indeks sektor energi mencapai puncaknya pada September lalu. Indeks sektoral ini sempat bertengger di 2.080,93 pada 14 September.
Sejumlah saham emiten di sektor energi bahkan masuk dalam daftar saham laggard IHSG selama bulan November 2022. Di antaranya, saham ADRO yang turun 12,6%, UNTR yang 9,0%, ITMG dengan penurunan 10,14% dan PGAS yang anjlok 8,9%.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti menilai, tren penurunan harga komoditas terjadi seiring arah ekonomi global yang terlihat lesu. Memang, beberapa harga komoditas energi merosot tajam. Kemarin, harga minyak mentah dunia jenis light sweet anjlok sekitar 3,5% ke level US$ 85,46 per barel.
Di sisi lain, suplai komoditas masih terganggu. "Ketidakpastian suplai berpengaruh terhadap pola pembentukan harga dan pada akhirnya mempengaruhi harga jual rata-rata emiten komoditas," kata Desy, Kamis (10/11).
Dampak Covid-19
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.