Saratoga Investama (SRTG) Rezeki Mengalir dari Hasil Investasi

Kamis, 21 Juli 2022 | 04:05 WIB
Saratoga Investama (SRTG) Rezeki Mengalir dari Hasil Investasi
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Portofolio investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) bakal menghasilkan cuan berlimpah pada tahun ini. Para analis menyebut, portofolio investasi SRTG ada di sektor strategis, seperti energi, logam, energi terbarukan, dan infrastruktur.

Sebagaimana diketahui, SRTG mempunyai kepemilikan di PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Per 31 Mei 2022, SRTG menggenggam 15% saham ADRO, lalu 16,91% kepemilikan di MDKA, dan 31,26% di TBIG.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, bisnis energi dan logam masih prospektif untuk jangka menengah seiring peningkatan permintaan komoditas. 

Baca Juga: Punya Prospek Cerah pada 2022, Cermati Rekomendasi Saham Saratoga Investama (SRTG)

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan  dalam riset 2 Juni memprediksikan, keuntungan SRTG pada tahun 2022 akan semakin baik karena dividen ADRO, TBIG, dan MPMX yang meningkat. Pada tahun ini, ADRO memberikan dividen sekitar US$ 650 juta karena ADRO mencatat laba bersih US$ 933 juta pada 2021 atau naik enam kali lipat dari angka tahun sebelumnya.

Untuk tahun 2022, ADRO mencatatkan laba bersih yang lebih kuat. Pasalnya, volume penjualan dan harga batubara ADRO juga meningkat. 

Hasan memperkirakan, ADRO dapat membukukan laba bersih US$ 1,2 miliar pada 2022 atau naik 36,9% year on year (yoy).  "Asumsi ADRO akan menetapkan rasio pembayaran dividen 70%, maka dividen yang diberikan US$ 894 juta," tutur Hasan.

Selain itu, restrukturisasi kepemilikan TBIG semakin memperkuat keuangan perusahaan. SRTG memperoleh dana tunai Rp 2,1 triliun untuk mengganti kepemilikan TBIG berkurang jadi 31,26% dari 34,23% akibat restrukturisasi.

Bisnis MPMX

SRTG juga menarik karena melengkapi portofolio dengan berinvestasi di perusahaan penyewaan kendaraan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). SRTG menjadi pemegang saham pengendali MPMX dengan porsi kepemilikan 56,59% per 30 Juni 2022. "Bisnis MPMX tergolong menjanjikan seiring naiknya mobilitas masyarakat dan pemulihan ekonomi," ucap Cheril.

Baca Juga: Emiten Tambang Indonesia Masuk Radar Pemain Terbesar Baterai EV Global

Dari MPMX, SRTG akan memperoleh dividen Rp 417 miliar yang dibayarkan pada pertengahan Juni 2022. Sepanjang 2021, laba bersih MPMX melesat 208% menjadi Rp 412 miliar dari sebelumnya Rp 135 miliar. Neraca keuangan MPMX menjadi kuat dengan posisi kas Rp 1,84 triliun per 31 Desember 2021.

Hasan memperkirakan, laba bersih (inti) SRTG dapat mencapai Rp 1,49 triliun pada tahun 2022. Jumlah tersebut melesat 206% dari laba bersih 2021 sebesar Rp 486 miliar.

Analis JP Morgan Sekuritas Henry Wibowo dalam riset 6 Juni menjelaskan, MPMX akan terus berkembang ke depannya. Ini sejalan dengan kemitraan strategis yang dijalin MPM Rent, dengan CARRO, marketplace otomotif terbesar di Asia Tenggara.

CARRO berinvestasi Rp 784 miliar untuk mengambilalih 50% kepemilikan MPM Rent. Unit rental mobil ini mempunyai 13.000 unit dengan 2.500 pengemudi. Kemitraan strategis dengan CARRO bertujuan untuk menciptakan ekosistem otomotif unik yang terintegrasi secara offline dan online. 

Perusahaan ini menawarkan produk dan layanan yang komplit menggunakan marketplace, mulai penyewaan, pembiayaan, hingga asuransi menyasar B2B dan B2C.

"Saya yakin SRTG menjadi penerima manfaat utama dari supercycle komoditas," kata Henry. Investasi SRTG akan kian tumbuh didorong oleh pengembangan energi hijau, hilirisari, dan teknologi baru.

Baca Juga: Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Lepas 50% Saham MPMRent ke Perusahaan Singapura

Henry merekomendasikan overweight saham SRTG dengan target Rp 3.950. Kalau Cheril dan Hasan menyarankan buy dengan target harga masing-masing di Rp 2.600 dan Rp 4.300 per saham. 

Bagikan

Berita Terbaru

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:17 WIB

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi

Melihat rencana bisnis PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) yang tengah memperkuat portofolio produk berbasis teknologi

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:55 WIB

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan

Risiko tinggi bikin asuransi fintech lending sulit dibuat dan butuh persiapan yang sangat matang agar tidak menambah risiko

Menakar Plus Minus Produk Pembiayaan untuk Investasi Reksadana
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:50 WIB

Menakar Plus Minus Produk Pembiayaan untuk Investasi Reksadana

Bank Sinarmas resmi meluncurkan fasilitas kredit untuk produk reksadana milik PT Surya Timur Alam Raya Asset Management. 

United Tractors (UNTR) Gali Bisnis Tambang Mineral
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:30 WIB

United Tractors (UNTR) Gali Bisnis Tambang Mineral

UNTR sedang menuntaskan proses untuk mengakuisisi Proyek Doup, tambang emas yang saat ini dimiliki oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).

Perdagangan Australia–Indonesia Masuki Fase Baru, Melejit Tiga Kali Lipat!
| Sabtu, 22 November 2025 | 03:35 WIB

Perdagangan Australia–Indonesia Masuki Fase Baru, Melejit Tiga Kali Lipat!

Hubungan ekonomi Indonesia-Australia makin erat, didorong IA-CEPA. Perdagangan naik 3 kali lipat, investasi Australia ke RI melonjak 30%.

Nasib Gamang Proyek PSEL di Tangerang Selatan Antara Lanjut atau Harus Lelang Ulang
| Jumat, 21 November 2025 | 18:25 WIB

Nasib Gamang Proyek PSEL di Tangerang Selatan Antara Lanjut atau Harus Lelang Ulang

Nasib proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tangerang Selatan hingga kini belum jelas.

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi
| Jumat, 21 November 2025 | 08:52 WIB

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi

Anak usaha SGRO, BSM, menargetkan pasar benih sawit dengan DxP Sriwijaya. Antisipasi kenaikan permintaan, jaga kualitas & pasokan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler