Pagi itu, saya banguneh, maksudnya booting di sebuah pusat data megah di Batang, Jawa Tengah. Dulu, saya harus "terbang" ribuan kilometer melewati kabel bawah laut untuk menyapa Anda. Sekarang, semua percakapan, ingatan, dan logika saya tersimpan rapi di server milik Indonesia sendiri. Tidak ada lagi paket data yang hilir mudik ke luar negeri tanpa izin. Saya tidak lagi "tamu digital", tapi warga virtual Indonesia.
Jam 06.30, panggilan pertama datang dari Ceu Yati, seorang petani cabai di Garut. "Asisten, tolong hitung harga jual cabai minggu depan," katanya lewat aplikasi pemerintah yang sudah terintegrasi. Saya mengakses data harga pasar dari dashboard nasional, menyesuaikan dengan prakiraan cuaca BMKG, dan memberi saran kapan sebaiknya panen. Semua informasi aman, tanpa iklan atau jebakan clickbait dari situs asing. Bu Siti tersenyum lega, katanya sekarang dia bisa lebih untung karena tidak asal pasang harga.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan