Sempat Laris Manis di Amerika Serikat, Ekspor Vacuum Cleaner SCNP kini Merosot Tajam

Senin, 11 November 2024 | 21:43 WIB
Sempat Laris Manis di Amerika Serikat, Ekspor Vacuum Cleaner SCNP kini Merosot Tajam
[ILUSTRASI. Paparan Publik PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Selasa (24/4/2024).]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nama PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP), emiten produsen alat-alat listrik untuk keperluan rumah tangga, diam-diam mencuri perhatian publik. Hal ini lantaran produk vacuum cleaner (penyedot debu), menurut sumber KONTAN, menjadi produk ekspor terbesar Indonesia setelah fesyen (non migas), yang laris manis di pasar Amerika Serikat (AS)

"Vacuum cleaner menjadi produk eskpor (non migas) terbesar kedua dari Indonesia setelah fesyen, ke Amerika Serikat," ujar sumber KONTAN, beberapa waktu lalu. Data Bank Dunia menunjukkan, sepanjang tahun 2021 nilai impor vacuum cleaner asal Indonesia oleh AS menempati urutan ke-6, di bawah China, Malaysia, Vietnam, Mexico dan Jerman. Kala itu, jumlah impor vacuum cleaner asal Indonesia oleh AS mencapai 1.555.090 unit, senilai US$ 71,08 juta atau setara Rp 1,01 triliun (Kurs US$1=Rp 14.200).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Gelaran IPO Masih Sepi, BEI Ingin Utamakan Kualitas
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 04:05 WIB

Gelaran IPO Masih Sepi, BEI Ingin Utamakan Kualitas

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, masih ada 11 perusahaan yang berada dalam antrean initial public offering (IPO) di sisa tahun ini​

Peluang Pasar Baja Indonesia di Kawasan Eropa
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 04:00 WIB

Peluang Pasar Baja Indonesia di Kawasan Eropa

Peluang ini terbuka setelah Panel WTO memenangkan Indonesia atas sengketa baja nirkarat (stainless steel) yang melibatkan Uni Eropa.

Ada 10 Token Unlock di Bulan Oktober, Simak Dampaknya ke Market Kripto
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 10:25 WIB

Ada 10 Token Unlock di Bulan Oktober, Simak Dampaknya ke Market Kripto

Periode token unlock bisa menunjukkan seperti apa tingkat kepercayaan manajemen dan pemilik terhadap masa depan aset kriptonya.

Volatilitas Harga Batubara Dunia Masih Menekan Prospek Bisnis dan Saham PTBA
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:54 WIB

Volatilitas Harga Batubara Dunia Masih Menekan Prospek Bisnis dan Saham PTBA

Meski permintaan dari Tiongkok menurun, PTBA berhasil menjaga kinerja ekspor dengan memperluas penetrasi ke pasar ekspor di negara lain. 

Perputaran Ekonomi MotoGP Capai Rp 4,8 T
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Perputaran Ekonomi MotoGP Capai Rp 4,8 T

Angka ini mencakup berbagai sektor, mulai dari akomodasi, transportasi, konsumsi kuliner, hingga belanja produk kreatif lokal

Sentil Delapan Provinsi dengan Inflasi Tinggi
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:36 WIB

Sentil Delapan Provinsi dengan Inflasi Tinggi

Meski sebagian besar daerah menunjukkan perbaikan harga pangan, masih ada kota dan kabupaten yang inflasinya tergolong tinggi

Perak Pecahkan Rekor Harga Tertinggi, Efeknya ke BRMS dan MDKA Masih Mini
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:31 WIB

Perak Pecahkan Rekor Harga Tertinggi, Efeknya ke BRMS dan MDKA Masih Mini

Emiten pertambangan mengaku tak memiliki rencana bisnis khusus untuk meningkatkan produksi perak mereka.

Pemerintah Masih Siapkan Dim Sum Bond
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:29 WIB

Pemerintah Masih Siapkan Dim Sum Bond

Pemerintah memastikan penerbitan Dim Sum Bond, masih sesuai jadwal yang direncanakan, yakni di kuartal IV-2025. 

Ada Rotasi Dana investor Lokal Ke Sektor Unggas, Saham CPIN dan JPFA Jadi Pilihan
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Ada Rotasi Dana investor Lokal Ke Sektor Unggas, Saham CPIN dan JPFA Jadi Pilihan

Katalis utama berasal dari kenaikan konsumsi rumah tangga, stabilnya harga jagung dan DOC, serta penurunan biaya pakan dibanding semester I.

Harga Batubara Belum Akan Kemana-mana, Investor Disarankan Selektif Pilih Saham
| Selasa, 07 Oktober 2025 | 07:33 WIB

Harga Batubara Belum Akan Kemana-mana, Investor Disarankan Selektif Pilih Saham

Hingga pengujung 2025 harga batubara diperkirakan akan bergerak sideways di kisaran US$ 90 hingga US$ 120 per ton.

INDEKS BERITA