JAKARTA. Hafizah (23 tahun), salah satu mahasiswa di Jakarta belakangan batuk-batuk kecil karena merasa gatal di kerongkongan. Pulang-pergi ke kampus melewati Tangerang-Jakarta membuatnya berurusan dengan asap knalpot, debu jalanan, dan polusi dari aktivitas industri lainnya. Apalagi belakangan, indeks polusi di Jakarta dan sekitarnya mengalami kenaikan.
Beruntung, Hafizah masih menyimpan air purifier atau pemurni udara yang dulu pernah digunakan ketika pandemi Covid-19 merajalela. Alhasil, batuknya mereda, saat produk penjernih udara itu bekerja. Ditambah kemarau, kualitas udara di Tangerang turun drastis, kata Hafizah yang belakangan lebih lama menghabiskan waktu di di rumah ketimbang di luar rumah.
