Tarif Cukai Bikin Pudar Prospek Saham HM Sampoerna (HMSP)

Kamis, 29 September 2022 | 04:05 WIB
Tarif Cukai Bikin Pudar Prospek Saham HM Sampoerna (HMSP)
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) masih akan tertekan di sepanjang tahun ini. Analis melihat kenaikan cukai rokok menjadi katalis pelemah kinerja HMSP.

Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora memperkirakan, prospek kinerja HMSP di tahun ini masih berat. Sebab, pemerintah memang berkomitmen untuk mengontrol produksi rokok.  Berdasarkan data Kementerian Keuangan, produksi rokok nasional selama delapan bulan turun 3,3%. 

Selain itu, Andhika menilai tekanan juga datang dari beredarnya rokok ilegal akibat kenaikan cukai. "Plus, masyarakat mulai mengurangi konsumsi rokok dan berpindah mengkonsumi vape," ujar dia. 

Baca Juga: Prospek HMSP Diprediksi Tertekan, Simak Rekomendasi Sahamnya Berikut Ini

Sejatinya HMSP juga memiliki produk tembakau elektrik IQOS yang bermerek HEETS. Jumlah pengguna IQOS hingga akhir 2021 meningkat menjadi 65.000 anggota dari tahun 2020 sebanyak 30.000. 
Gerai IQOS pun meningkat menjadi 78 gerai di akhir 2021 dari 14 gerai di tahun 2020. Sayangnya, kontribusi pendapatan tidak nampak dalam laporan keuangan HMSP. 

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto menjelaskan, katalis positif HMSP datang dari pangsa pasar HMSP yang masih tangguh. Dia melihat pada semester I-2022, pangsa pasar HMSP mencapai 27,8%.

Laba masih tertekan

Pangsa pasar  tersebut didukung oleh peningkatan penjualan pada segmen sigaret kretek mesin (SKM), terutama Sampoerna A Mild dan Dji Sam Soe Magnum Mild. "Pembukaan kembali ekonomi, ditambah portofolio yang luas, akan membantu HMSP untuk membukukan pertumbuhan volume tahun ini sebesar 4,2% secara tahunan," kata Natalia. 

Baca Juga: Kenaikan Pajak Membebani Gudang Garam (GGRM)

Cuma, di semester I-2022, laba bersih HMSP masih turun 26,39% secara tahunan menjadi Rp 3,04 triliun. Namun, Natalia bilang, HMSP bisa memanfaatkan tren downtrading karena memiliki produk dengan harga lebih murah. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya juga sepakat mengatakan pajak cukai yang lebih tinggi masih akan menjadi kendala bagi HMSP. "Kenaikan harga jual rata-rata yang tidak setinggi kenaikan cukai membuat margin menurun," jelas dia. 

Melihat hasil kinerja semester I-2022, Mirae Asset menurunkan perkiraan laba bersih HMSP sepanjang 2022 menjadi Rp 6,64 triliun dari sebelumnya Rp 7,32 triliun. Sementara pendapatan diproyeksi Rp 105,1 triliun.

Dengan demikian, Christine menyarankan hold HMSP dengan target harga Rp 920. Natalia memberi rekomendasi hold dengan target harga lebih rendah, yakni Rp 990, dari target sebelumnya Rp 1.250.

Andhika memprediksi pada akhir tahun pendapatan HMSP bisa mencapai Rp 95 triliun-Rp 98 triliun. Sementara laba bersih di kisaran Rp 5,7 triliun-Rp 6 triliun. Andhika merekomendasikan beli HMSP dengan target Rp 1.000.            

Baca Juga: Dibayangi Penurunan Daya Beli, BRI Danareksa Turunkan Rekomendasi HMSP Menjadi Hold

 

Bagikan

Berita Terbaru

Grup Astra Borong 1,47 Miliar Saham HEAL, ASII Kini Jadi Investor Terbesar RS Hermina
| Selasa, 16 September 2025 | 21:12 WIB

Grup Astra Borong 1,47 Miliar Saham HEAL, ASII Kini Jadi Investor Terbesar RS Hermina

ASII memborong 1.472.471.400  saham HEAL lewat anak usahanya, yakni PT Astra Healthcare Indonesia dengan mahar Rp 2,69 triliun.

CDIA Turun Usai Ada Transaksi Crossing Ratusan Miliar, Cek Prediksi Pergerakannya
| Selasa, 16 September 2025 | 16:26 WIB

CDIA Turun Usai Ada Transaksi Crossing Ratusan Miliar, Cek Prediksi Pergerakannya

Dalam jangka pendek hingga menengah, harga saham CDIA berpotensi menguat dengan resistance di Rp 1.625-Rp 1.700 per saham.

Penjualan Turun Namun Recurring Income Naik, Berikut ini Prospek Saham SMRA
| Selasa, 16 September 2025 | 15:00 WIB

Penjualan Turun Namun Recurring Income Naik, Berikut ini Prospek Saham SMRA

Tekanan margin SMRA masih terasa karena komposisi produk yang kurang menguntungkan, meski beban operasional relatif terkendali.

Berhasil Tekan Rugi, Yuk Simak Fundamental Saham Kimia Farma (KAEF)
| Selasa, 16 September 2025 | 13:10 WIB

Berhasil Tekan Rugi, Yuk Simak Fundamental Saham Kimia Farma (KAEF)

Prospek industri farmasi masih positif, ditopang oleh kenaikan PDB sektor kesehatan dan peningkatan belanja kesehatan per kapita masyarakat.

Anak Usaha TPIA di Singapura Gaet Fasilitas Kredit Sindikasi US$ 1 Miliar
| Selasa, 16 September 2025 | 11:00 WIB

Anak Usaha TPIA di Singapura Gaet Fasilitas Kredit Sindikasi US$ 1 Miliar

Partisipasi bank-bank internasional ini diklaim mencerminkan kepercayaan terhadap kualitas kredit, strategi pertumbuhan Aster.

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas
| Selasa, 16 September 2025 | 08:37 WIB

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas

Misalnya uang kita hanya cukup membeli sebatang emas lebih sedikit. Setelah membeli batang emas pertama kita bisa menggadaikan

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok
| Selasa, 16 September 2025 | 08:25 WIB

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok

Pemerintah belum mengambil keputusan terkait tarif cukai hasil tembakau dan akan melakukan kajian lapangan menyeluruh sebelum bergerak

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
| Selasa, 16 September 2025 | 07:43 WIB

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed cuma salah satu faktor yang memengaruhi harga komoditas.

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR
| Selasa, 16 September 2025 | 07:32 WIB

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR

ASII berencana mempertimbangkan aspek kinerja saham agar menghasilkan return yang optimal bagi pemegang saham.

Badan Penerimaan Negara Muncul dalam RKP 2025
| Selasa, 16 September 2025 | 06:30 WIB

Badan Penerimaan Negara Muncul dalam RKP 2025

BPN  tercantum dalam Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025                              

INDEKS BERITA

Terpopuler