Terancam Resesi, Prospek Logam Mulia Masih Suram di Kuartal III
KONTAN.CO.ID - Angin sakal di pasar logam industri belum mereda. Tekanan berlanjut di semester kedua ini, karena ancaman penurunan permintaan terhadap logam dasar yang digunakan oleh industri ini kian mengkhawatirkan.
Lihat saja, harga tembaga di London Metal Exchange (LME), yang sempat tumbang ke bawah US$ 7.000 per ton pada 15 Juli lalu, sebelum ditutup di level US$ 7.190 per ton. Itu harga intraday terendahnya sejak November 2020. Meski memantul lagi ke level US$ 7.378 per ton hingga penutupan Rabu (20/7), namun logam yang dianggap sebagai indikator ekonomi dunia ini telah turun 20% pada tahun ini.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.