THR Ormas

Selasa, 18 Maret 2025 | 05:38 WIB
THR Ormas
[ILUSTRASI. TAJUK - Barratut Taqiyyah (Ita)]
Barratut Taqiyyah | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang Hari Raya Idul Fitri, ada satu masalah klasik yang kerap dihadapi para pengusaha di  Indonesia. Yakni masalah Tunjangan Hari Raya (THR) yang diajukan oleh  organisasi masyarakat (ormas). Kondisi ini tentu membuat para pengusaha resah dan pusing tujuh keliling. Salah satu modus yang dilakukan sejumlah ormas adalah dengan mengirimkan surat permohonan THR kepada pengusaha di lingkungan mereka. Dalihnya adalah sebagai uang keamanan dan kontribusi pada lingkungan sekitar. 

Meski jelas-jelas membuat situasi tidak kondusif, namun kejadian ini masih terus terjadi dan berulang setiap tahunnya. Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar. Mengutip Kompas.com, Sanny mengungkapkan, aktivitas ormas menyebabkan investasi industri mengalami kerugian hingga ratusan triliun.

Menurutnya, aktivitas ormas yang merugikan investor terjadi hampir merata di seluruh kantong-kantong industri seperti Karawang, Bekasi, Jawa Timur, hingga Batam. 

Sebenarnya, kasus premanisme ormas bukan hanya terjadi saat menjelang Lebaran. Biasanya, ormas akan menggelar aksi unjuk rasa dan mengancam akan menutup kawasan industri jika tuntutannya tidak dipenuhi. 

Efeknya, pabrik-pabrik tersebut tidak bisa mengirim barang dan pasokan barang baku juga tidak bisa masuk. Hal inilah yang kemudian mengganggu operasional pabrik dan menyebabkan peningkatan biaya investasi yang lebih tinggi. 

Fenomena ormas yang melakukan pemalakan atau pemerasan terhadap pelaku usaha dengan dalih meminta THR menjelang Lebaran, merupakan bentuk dari aksi premanisme yang terorganisir. Pemerintah tentu saja harus menertibkan hal ini. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini akan merugikan iklim sosial dan perekonomian. 

Yang paling penting adalah pemerintah harus memperketat izin pendirian ormas. Untuk ormas sudah mengantongi izin, diperlukan evaluasi dan review mengenai performa ormas untuk menentukan apakah izinnya bisa diperpanjang atau malah dicabut. Kemudian, harus ada sanksi yang tegas dari pemerintah kepada ormas-ormas yang melakukan aksi premanisme. 

THR merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras karyawan yang diberikan perusahaan sebagai kompensasi di hari raya. Ormas yang meminta THR harusnya malu, karena tidak bekerja, tapi meminta-minta sesuatu yang bukan haknya.

Selanjutnya: Investor Asing Masih Terus Hengkang, Rekomendasi Saham Hari Ini Bisa Anda Pegang

Bagikan

Berita Terbaru

 Ekonomi Domestik Terpukul, Pertumbuhan PDB Berpotensi Tak Capai 5%
| Senin, 05 Mei 2025 | 12:00 WIB

Ekonomi Domestik Terpukul, Pertumbuhan PDB Berpotensi Tak Capai 5%

Utilitas industri manufaktur kian menurun, permintaan tenaga kerja semakin berkurang, dan potensi PHK meningkat mencapai 1,2 juta orang.

Profit 33,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat Tipis (5 Mei 2025)
| Senin, 05 Mei 2025 | 09:42 WIB

Profit 33,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menguat Tipis (5 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (5 Mei 2025) 1 gram Rp 1.905.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,59% jika menjual hari ini.

Harga Ayam Susut, Peternak Kusut
| Senin, 05 Mei 2025 | 08:50 WIB

Harga Ayam Susut, Peternak Kusut

Harga ayam belakangan anjlok dalam. Dari sisi konsumen, jelas menguntungkan. Tapi, tidak bagi peternak rakyat.

Raharja Energi Cepu (RATU) Bakal Akuisisi Dua Blok Migas Produksi di Jawa & Sumatra
| Senin, 05 Mei 2025 | 08:18 WIB

Raharja Energi Cepu (RATU) Bakal Akuisisi Dua Blok Migas Produksi di Jawa & Sumatra

Jika tak ada aral melintang, akuisisi salah satu blok migas produktif ditargetkan bisa diselesaikan tahun ini.

Menengok Industri F&B Negeri Gajah Putih
| Senin, 05 Mei 2025 | 08:10 WIB

Menengok Industri F&B Negeri Gajah Putih

Wilayah utara Thailand seperti Chiang Mai dan Lamphun memiliki industri pertanian dan pengolahan pangan yang mumpuni

Permintaan Menurun, Omzet Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Menyusut
| Senin, 05 Mei 2025 | 07:45 WIB

Permintaan Menurun, Omzet Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Menyusut

Kinerja SMCB selama periode tiga bulan pertama 2025 dibayangi tekanan akibat kondisi pasar yang kelebihan pasokan.

Aset Safe Haven Masih Jadi Pilihan Investor
| Senin, 05 Mei 2025 | 06:57 WIB

Aset Safe Haven Masih Jadi Pilihan Investor

Harga emas  spot sebagai aset safe haven mencetak return 5,15% secara bulanan (mom) per April 2025 menjadi US$ 3.319 per ons troi

Harga Komoditas Energi Masih Akan Tertekan Ekonomi Global yang Lesu
| Senin, 05 Mei 2025 | 06:50 WIB

Harga Komoditas Energi Masih Akan Tertekan Ekonomi Global yang Lesu

Pada Jumat (02/5) harga minyak mentah WTI dipasar berjangka bergerak dikisaran US$ 58,29 per barel, turun 12,94% secara bulanan

Daya Beli Jadi Ancaman Emiten E-Commerce
| Senin, 05 Mei 2025 | 06:47 WIB

Daya Beli Jadi Ancaman Emiten E-Commerce

Meski begitu, kinerja emiten e-commerce di kuartal I 2025 semakin membaik di tengah ekosistem digital yang semakin masif

Permintaan Emas Global Untuk Investasi Diprediksi Akan Terus Meningkat Sepanjang 2025
| Senin, 05 Mei 2025 | 06:16 WIB

Permintaan Emas Global Untuk Investasi Diprediksi Akan Terus Meningkat Sepanjang 2025

Pada kuartal I 2025 kenaikan permintaan emas ditopang oleh investasi ETF berbasis emas dan emas batangan.​

INDEKS BERITA

Terpopuler