ILUSTRASI. Warga memindahkan logistik Pemilu 2024 dari pompong (perahu mesin tempel) di pedalaman Desa Madobag, Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (15/2/2024). KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai mulai mendistribusikan kembali logistik pemilu dari sejumlah TPS terjauh di kecamatan tersebut menggunakan pompong kemudian dikumpulkan di kantor desa sebelum dibawa ke gudang PPK di Muaro Siberut. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/tom.
Reporter: Hendrika Yunapritta | Editor: Hendrika
Pemilihan umum telah berlangsung pada hari Rabu, 14 Februari 2024, yang lalu. Sebelum hari pencoblosan, ada ragam perasaan publik yang diungkapkan lewat jagad media sosial. Ada yang risau dengan proses pemilu, yang sedari awal ditengarai banyak terjadi ketidakadilan dan praktik gelap lainnya. Ada pula yang begitu riang gembira dan siap menyambut hajatan demokrasi lima tahunan itu, karena yakin bahwa jagoannya akan memenangkan kontestasi.
Ada pula yang gundah gelisah sembari bertanya-tanya apakah pilihannya akan muncul sebagai pemimpin negara tercinta di masa berikutnya; termasuk salah satu sahabat dekat saya. Apa pasalnya yang membuat ia dilingkupi perasaan gulana?
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.