ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Reporter: Yuliana Hema | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor saham kerap mengalami kerugian akibat jebloknya kinerja saham yang dikoleksinya. Ini terjadi, antara lain, lantaran investor terjebak pada praktik manipulasi perdagangan saham. Salah satunya dari transaksi semu yang bertujuan untuk mendongkrak harga sebuah saham. Lalu, bagaimana pengawasan regulator terhadap aksi ini?
Tak bisa dipungkiri, pasar saham sangat sensitif terhadap isu yang mempengaruhi sentimen pergerakan harga sebuah saham. Tak jarang, harga saham yang memiliki kapitalisasi atauĀ market capsĀ kecil di pasar tiba-tiba terbang tinggi. Padahal, fundamental kinerja emiten masih negatif. Selain itu, tak ada aksi korporasi yang dilakukan emiten.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.