EMAS
1.539.000
USD/IDR
16.210
IDX
-1.17%
KOMPAS100
-1.42%
LQ45
-1.38%
ISSI
-1.65%
IDX30
-1.29%
IDXHIDIV20
-1.88%
IDX80
-1.30%
IDXV30
-0.87%
IDXQ30
-1.64%
LANGGANAN MASUK

Sudah Berlangganan?

MASUK
Ekonomi

Utang Obligasi Pemerintah Daerah China di 2023 Mencapai 3,96 Triliun Yuan

Selasa, 30 Januari 2024 | 17:15 WIB
Utang Obligasi Pemerintah Daerah China di 2023 Mencapai 3,96 Triliun Yuan
[ILUSTRASI. Penerbitan obligasi pemda China di 2023 melebihi kuota 3,8 triliun yuan. REUTERS/Tingshu Wang]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wajar utang pemerintah daerah China menggunung. Kementerian Keuangan China kemarin mengumumkan, pemda China menerbitkan obligasi hinga 3,96 triliun yuan, atau setara Rp 8,81 kuadriliun, sepanjang 2023 lalu. 

Di Desember saja, pemda China menerbitkan obligasi 92,1 miliar yuan. Jumlah tersebut melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah Beijing. Di 2023, pemerintah pusat China menetapkan kuota penerbitan obligasi daerah 3,8 triliun yuan.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
BERLANGGANAN
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Nilai Emisi Surat Utang di BEI Tembus Rp 120 Triliun

Berita Terbaru

Insentif Tak Serta Merta Mendorong Kredit Padat Karya
| Selasa, 07 Januari 2025 | 04:15 WIB

Insentif Tak Serta Merta Mendorong Kredit Padat Karya

Bank Jatim menilai skema subsidi kredit investasi padat karya bisa mendorong pertumbuhan kredit UMKM. 
Pendapatan Non Bunga Jadi Pendorong Kinerja
| Selasa, 07 Januari 2025 | 04:10 WIB

Pendapatan Non Bunga Jadi Pendorong Kinerja

Menilik strategi perbankan mendorong kinerja keuangan di tengah ketidakpastian arah bunga dengan cara mengerek pendapatan non bunga. 
Harga Komoditas Lesu, Saham Emiten CPO Layu
| Selasa, 07 Januari 2025 | 04:05 WIB

Harga Komoditas Lesu, Saham Emiten CPO Layu

Di awal 2025 mayoritas harga saham emiten sawit atau crude palm oil (CPO) masih berada di zona merah 
Beberapa Tahun Berlalu Usai Pandemi Covid-19, Industri Ritel Pakaian Apa Kabar?
| Selasa, 07 Januari 2025 | 04:00 WIB

Beberapa Tahun Berlalu Usai Pandemi Covid-19, Industri Ritel Pakaian Apa Kabar?

Industri ritel pakaian belum pulih sepenuhnya ke kondisi pra pandemi Covid-19. Kinerja industri ritel pakaian amblas cukup dalam.
Pasar Masih Menanti Rilis Data Ekonomi AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 07 Januari 2025 | 03:30 WIB

Pasar Masih Menanti Rilis Data Ekonomi AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di tengah sikap pasar yang wait and see menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat, saham-saham ini direkomendasi analis untuk dikoleksi. 
Digitalisasi, Jumlah Kantor Cabang Bank Menurun Sepanjang Tahun 2024
| Selasa, 07 Januari 2025 | 03:25 WIB

Digitalisasi, Jumlah Kantor Cabang Bank Menurun Sepanjang Tahun 2024

OJK menyebut jumlah kantor bank umum per September 2024 sebanyak 23.935 unit. Jumlah ini susut 524 unit. 
Efek Mini PPN Hunian Mewah ke Bisnis KPR
| Selasa, 07 Januari 2025 | 03:05 WIB

Efek Mini PPN Hunian Mewah ke Bisnis KPR

Harga KPR non subsidi mayoritas di Rp 1 miliar-Rp 2 miliar, sehingga kenaikan harga PPN jadi 12% tidak cukup berpengaruh secara signifikan
Dihapus dari Daftar Hitam Nasional, Ini Progres Restrukturisasi Waskita Karya (WSKT)
| Senin, 06 Januari 2025 | 23:13 WIB

Dihapus dari Daftar Hitam Nasional, Ini Progres Restrukturisasi Waskita Karya (WSKT)

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) resmi dihapus dari daftar hitam nasional atau blacklist Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Prospek Emiten Barang Konsumen Primer Masih Positif, Simak Saham Pilihannya
| Senin, 06 Januari 2025 | 09:05 WIB

Prospek Emiten Barang Konsumen Primer Masih Positif, Simak Saham Pilihannya

Saham-saham sektor barang konsumsi konsumsi primer berpeluang mencetak kinerja moncer tahun ini didorong peningkatan daya beli.
Ada Peluang January Effect, Saham Blue Chip Bisa Naik
| Senin, 06 Januari 2025 | 08:49 WIB

Ada Peluang January Effect, Saham Blue Chip Bisa Naik

Di awal tahun ini, masih ada potensi sejumlah saham-saham emiten papan atas untuk menguat, terutama di tengah peluang hadirnya January Effect.
INDEKS BERITA

Terpopuler

1

DEWA Private Placement Untuk Konversi Utang Rp 1,1 Triliun, Simak Pendapat Analis

2

Ada Peluang January Effect, Saham Blue Chip Bisa Naik

3

Masyarakat Indonesia Terindikasi Makin Konsumtif dan Impulsif dalam Berbelanja

4

Genjot Laba di 2025, Indocement (INTP) Tempuh Akuisisi dan Efisiensi

5

Masyarakat Kian Permisif, Korupsi Sulit Diberantas

6

Investor dan Trader Kembali dari Libur Akhir Tahun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

7

Prospek Emiten Barang Konsumen Primer Masih Positif, Simak Saham Pilihannya

8

Daftar Saham Paling Moncer di 2024, Ada Milik Dato Sri Tahir Hingga Prajogo Pangestu

9

Disetir Sentimen Global dan Lokal, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini

10

BEI Soroti Likuiditas hingga Ekspansi FAPA Di Tengah Aksi Utak-Atik Permodalan