ILUSTRASI. Petugas menghitung uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Minggu (9/6/2024). Pemerintah dan Komisi XI DPR menyepakati perubahan asumsi makro nilai tukar rupiah dan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) antara Rp15.300 hingga Rp15.900 per dolar AS, dimana sebelumnya Bank Indonesia mematok kurs rupiah di kisaran Rp15.300 hingga Rp15.700 per dolar AS dan usulan pemerintah di rentang Rp15.300 hingga Rp16.000 per dolar AS. ANTARA FOTO/Reno Esnir/Spt.
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga obligasi pemerintah tertekan seiring dengan nilai tukar rupiah yang tengah tertekan dolar Amerika Serikat (AS). Meski begitu, tekanan pada pasar obligasi dinilai akan mereda.
Pada perdagangan Selasa (11/6), rupiah sempat menyentuh level terendah sepanjang tahun ini di Rp 16.295 per dolar AS. Rupiah ditutup pada level Rp 16.291 per dolar AS atau melemah 0,05% dibanding sehari sebelumnya.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.