Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya memproyeksi kredit tumbuh sekitar 9%-11% secara tahunan atau year-on-year (yoy).​

Sejumlah bank yang sudah merilis laporan keuangan tahun 2024 tercatat mengalami lonjakan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau LDR

OJK menilai penetapan besaran risk sharing ditanggung supplier 10% sudah dihitung dengan para pemain dan suplier. 

Outanding kredit Bank Central Asia (BCA) tumbuh 14,5% secara tahunan atau year-on-year (yoy) per Desember 2024. ​

Per Desember 2024, BCA telah menyalurkan pembiayaan untuk proyek EBT sebesar Rp 3 triliun untuk proyek pembangkit listrik 

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, pemerintah tengah menggeber proyek hilirisasi. Ini membuka peluang bagi pertumbuhan kredit. 

Bank perlu beberapa penilaian dan perhitungan khusus karena ingin mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menerima HAKI sebagai jaminan.

Kreditur dari perbankan telah mengantisipasi piutang Sritex yang berpotensi tak terbayarkan tercermin dari alokasi biaya provisi lebih tinggi.

Perbankan menilai kredit UMKM masih penuh risiko sehingga tidak bisa sembrono menggenjot pertumbuhan kredit. 

Data BI pada akhir 2024 memaparkan, penyaluran kredit perbankan ke segmen konsumsi naik 9,8% secara tahunan senilai Rp 2.195,1 triliun.