38 Perusahaan Mengantre IPO Meski IHSG Bearish

Rabu, 18 Mei 2022 | 08:00 WIB
38 Perusahaan Mengantre IPO Meski IHSG Bearish
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Antrean rencana initial public offering (IPO) di pasar saham masih panjang. Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, jumlah perusahaan di pipeline pencatatan masih sebanyak 38 perusahaan, tidak berubah dibandingkan data per 10 Mei 2022.

Secara sektoral, sebanyak tujuh perusahaan dalam pipeline berasal dari sektor konsumer non-primer dan konsumer primer. Lima perusahaan infastruktur, empat dari transportasi & logistik, empat perusahaan properti, tiga perusahaan energi.

Lalu masing-masing dua perusahaan berasal dari sektor material dasar, industrial, teknologi, dan kesehatan. "Kami berharap seluruh perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham dapat segera mencatatkan sahamnya di Bursa," kata Nyoman, Selasa (17/5).

Sebelumnya, Nyoman bilang, beberapa perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN juga telah menemui BEI untuk berdiskusi dan mempersiapkan rencana IPO dalam waktu dekat.

Sejauh ini, sudah ada 20 emiten IPO dengan nilai emisi sekitar  Rp 18,3 triliun. IPO tahun ini cukup ramai dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan 15 IPO dengan emisi Rp 3,2 triliun.

Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo memperkirakan, tren IPO tahun ini masih tinggi, terutama di semester 2, khususnya memasuki kuartal IV-2022. Pendorongnya antara lain pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, kebutuhan dana murah untuk ekspansi pascapandemi, aktivitas masyarakat yang mulai normal, dan membaiknya daya beli masyarakat.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga menilai,  Bursa yang dalam tren bearish tidak menjadi halangan calon emiten untuk IPO. Meskipun begitu, volatilitas pasar saham bisa jadi tetap tinggi hingga akhir tahun.

Wisnu juga bilang, niat IPO bisa rontok jika kondisi pasar tidak kondusif hingga akhir tahun, misalnya konflik Rusia-Ukraina makin panas dan inflasi tak terkendali. "Ada kekhawatiran tidak terserap secara maksimal emisinya, jika dipaksakan," ucap dia.

Di tengah kondisi seperti ini, Analis MNC Herditya Wicaksana menyarankan investor mencermati saham konsumer primer yang mulai naik.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?
| Selasa, 25 November 2025 | 11:25 WIB

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?

Investor mesti fokus pada emiten dengan narasi kuat lantaran saat berhasil keluar dari PPK peluang rebound muncul tetapi dibarengi risiko tinggi.

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan
| Selasa, 25 November 2025 | 09:10 WIB

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan

Prospek bisnis logistik darat didukung perkembangan ritel, e-commerce, dan infrastruktur. Namun, ada tantangan dari sisi pengelolaan biaya.

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental
| Selasa, 25 November 2025 | 08:41 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental

Kinerja keuangan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2025.

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?
| Selasa, 25 November 2025 | 08:13 WIB

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?

Tekanan yang dialami saham BBCA mereda setelah pada Selasa (24/11) bank swasta tersebut mengumumkan pembagian dividen interim.

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun
| Selasa, 25 November 2025 | 08:09 WIB

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun

Para bankir optimistis akan terjadi perbaikan pertumbuhan  kredit konsumer menjelang akhir tahun, ditopang momentum natal dan tahun baru 

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham
| Selasa, 25 November 2025 | 07:49 WIB

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana untuk IPO dengan menawarkan maksimal 625 juta saham kepada publik. 

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat
| Selasa, 25 November 2025 | 07:41 WIB

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat

Prospek kinerja PT Elnusa Tbk (ELSA) masih menjanjikan. Segmen penjualan barang dan jasa distribusi serta logistik energi bakal jadi motor utama.

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca
| Selasa, 25 November 2025 | 07:40 WIB

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca

Seiring dengan pelemahan pasar, terjadi kenaikan biaya produksi AMFG yang dipicu oleh fluktuasi harga gas alam.

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka
| Selasa, 25 November 2025 | 07:33 WIB

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka

Suksesi kepemimpinan menambah kental aroma rencana merger GOTO dan Grab pasca Patrick Sugito Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO GOTO.

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut
| Selasa, 25 November 2025 | 07:25 WIB

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut

TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap.

INDEKS BERITA

Terpopuler