Ada Alibaba, Begini Prospek Saham Puradelta (DMAS)

Kamis, 27 Juni 2019 | 06:44 WIB
Ada Alibaba, Begini Prospek Saham Puradelta (DMAS)
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau kinerja PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) di kuartal I-2019 lesu, para analis optimistis perusahaan ini bakal mencetak hasil positif di akhir 2019.

Alasannya, perusahaan yang memiliki kode saham DMAS ini bakal mendapat berkah dari perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan Puradelta pada triwulan I-2019 turun 47,96% jadi Rp 6,37 miliar. Namun, laba bersih perusahaan ini masih tumbuh 187,02% dari Rp 2,85 miliar menjadi Rp 8,18 miliar.

Lonjakan laba bersih perusahaan yang merupakan anggota indeks Kompas100 ini terjadi karena pendapatan bunga melesat dari Rp 5,52 miliar di kuartal I-2018 lalu menjadi Rp 11,85 miliar.

Pendapatan kegiatan pengelolaan dan lain-lain juga naik 88,45% menjadi Rp 32,18 miliar. Hal ini membuat laba sebelum pajak Puradelta terkerek menjadi Rp 18,71 miliar.

Padahal, karena penjualan turun, Puradelta mencetak rugi usaha sebesar Rp 26,71 miliar, naik dari rugi usaha di kuartal I-2018 sebesar Rp 14,20 miliar.

"Meskipun masih di bawah perkiraan, kami percaya itu hanya masalah waktu. Sampai penjualan kembali bangkit," tulis Richardson Raymon, Analis Sinarmas Sekuritas, dalam riset per 12 Juni.

Memang, kinerja sektor kawasan industri perusahaan ini mulai bergeliat. Buktinya, sepanjang kuartal I-2019, marketing sales atawa pendapatan pra penjualan Puradelta sudah Rp 914 miliar. Padahal, target perusahaan ini hingga akhir tahun yaitu Rp 1,25 triliun.

Richard optimistis Puradelta bisa mencatatkan kinerja moncer tahun ini, karena sentimen perang dagang serta perbaikan peringkat utang Indonesia dari Standard & Poor's (S&P). "Dengan kepemilikan lahan industri yang cukup besar, DMAS berpotensi mendapatkan penyewa lahan besar," tegas dia.

Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan menambahkan, salah satu calon pembeli raksasa lahan milik Puradelta adalah salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia, yakni Alibaba. Kabarnya, Alibaba berniat membeli lahan seluas 30 hektare (ha) hingga 40 ha.

Adapun lahan yang dilirik berada di Cikarang, Bekasi. "Memang ada yang membeli lahan DMAS, salah satunya Alibaba dengan harga yang cukup premium," kata Rudy pada Kontan, Rabu (26/6).

Hingga akhir tahun, Rudy memperkirakan pendapatan Puradelta bisa tumbuh menjadi Rp 1,33 triliun. Akhir tahun lalu, pendapatan DMAS sebesar Rp 10,4 triliun.

Analis Indo Premier Sekuritas Dea Fausta juga menilai penguasaan landbank yang tidak terpecah menjadi kekuatan perusahaan pengelola kawasan industri ini. "Sedangkan untuk risiko, berasal dari keterlambatan kesadaran dari jaminan simpanan," tulis dia dalam risetnya.

Alhasil, Dea merekomendasikan beli saham DMAS dengan target harga Rp 290 per saham. Angka ini lebih tinggi dari prediksi awal di Rp 270.

Setali tiga uang, Richard juga menyarankan beli dengan target Rp 300 per saham. Sementara Rudy merekomendasikan hold dengan rentang target harga saham DMAS di Rp 260-Rp 280.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:05 WIB

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki

Di sepanjang tahun 2025, kinerja saham emiten properti terus melaju. Alhasil, indeks saham emiten properti ikut terdongkrak.

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:01 WIB

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan

Sektor mineral dan batubara turut menopang anggaran negara melalui setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara

Fokus utama PRDA diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif 

INDEKS BERITA

Terpopuler