KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai negara penyuplai pelaut terbesar di dunia, dinamika yang terjadi di sektor kepelautan Filipina, sekecil apapun, tentu menarik untuk dicermati. Dinamika itu akan berdampak lumayan luas terhadap bisnis pelaut mondial. Maka, setidaknya, ia perlu dipahami terlebih dahulu; seperti apa dinamika itu? Apa pemicunya? Dan lain sebagainya.
Awal ceritanya dimulai dari ditundanya penandatanganan Magna Carta of Filipino Seafarers oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr. Tidak cukup sampai di situ, DPR negeri itu pun menarik rancangan undang-undang (bill) dimaksud dari pihak eksekutif. Diberitakan oleh berbagai media, rencananya RUU tersebut akan ditandatangani oleh sang presiden pada 26 Februari lalu.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.