Ada Tekanan, Rupiah Terbantu DHE DSA

Senin, 24 Maret 2025 | 08:51 WIB
Ada Tekanan, Rupiah Terbantu DHE DSA
[ILUSTRASI. Seorang warga memegang uang rupiah baru yang ditukarkan melalui layanan mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) di halaman Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/3/2025). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.]
Reporter: Nurtiandriyani Simamora, Siti Masitoh | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Tekanan pasar keuangan dalam negeri masih akan berlanjut. Faktor domestik berupa musim pembayaran dividen ke luar negeri hingga pembayaran utang jatuh tempo pemerintah pada kuartal kedua tahun ini, akan menambah tekanan tersebut. 

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah Redjalam mengatakan, pada kuartal kedua tahun ini, devisa RI akan mengalir keluar untuk pembayaran dividen dan utang jatuh tempo. Kondisi ini akan membuat nilai tukar rupiah tertekan dan berpotensi melemah. Ramalannya, rupiah masih akan bergerak melebihi Rp 16.000 per dollar Amerika Serikat (AS).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Daya Saing Anjlok, PR Indonesia Banyak
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:17 WIB

Daya Saing Anjlok, PR Indonesia Banyak

Daya saing Indonesia anjlok 13 peringkat ke posisi 40 dari total 69 negara dalam laporan World Competitiveness Ranking (WCR) 2025 

Harga Emas Masih Seksi, BUMI dan BRMS Genjot Produksi
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:15 WIB

Harga Emas Masih Seksi, BUMI dan BRMS Genjot Produksi

Emiten pertambangan Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menggenjot pertumbuhan bisnis pada 2025.

Valas Hasil Ekspor Belum Signifikan Topang Devisa
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:10 WIB

Valas Hasil Ekspor Belum Signifikan Topang Devisa

Devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) yang masuk ke dalam negeri melalui term deposit valas hanya US$ 194 juta

 Cegah NPL, Insentif Kartu Kredit Dilanjut
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:10 WIB

Cegah NPL, Insentif Kartu Kredit Dilanjut

BI kembali memperpanjang relaksasi batas minimum pembayaran cicilan kartu kredit sebesar 5% dari total tagihan hingga 31 Desember 2025.​

Turun Peringkat
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:08 WIB

Turun Peringkat

Upaya memperbaiki daya saing yang pernah bergulir di negara ini tidak tuntas, dan cenderung menghilang seiring dengan pergantian kepemimpinan.

Bank Perlu Jaga Margin, Bunga Kredit Sepertinya Masih Sulit Turun
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:00 WIB

Bank Perlu Jaga Margin, Bunga Kredit Sepertinya Masih Sulit Turun

Perbankan tengah berupaya memperbaiki tingkat profitabilitas dengan menaikkan bunga kredit pada Mei 2025.​

Penguatan Dolar AS Diproyeksi Hanya Sementara
| Jumat, 20 Juni 2025 | 05:55 WIB

Penguatan Dolar AS Diproyeksi Hanya Sementara

Dolar Amerika Serikat (AS) tengah menikmati angin segar dari keputusan The Federal Reserve (The Fed) yang menahan suku bunga. 

Emiten Grup Barito Fokus Ekspansi Usaha
| Jumat, 20 Juni 2025 | 05:55 WIB

Emiten Grup Barito Fokus Ekspansi Usaha

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tunai final tahun buku 2024​.

Upaya Digitalisasi dan Ekspansi Toko Jadi Strategi Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
| Jumat, 20 Juni 2025 | 05:53 WIB

Upaya Digitalisasi dan Ekspansi Toko Jadi Strategi Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

Meski tertekan pada segmen food & beverage (F&B), segmen ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) masih bisa menopang

Realisasi Investasi Sektor F&B Capai Rp 22,63 Triliun
| Jumat, 20 Juni 2025 | 05:40 WIB

Realisasi Investasi Sektor F&B Capai Rp 22,63 Triliun

Dari total nilai investasi tersebut, sebesar Rp 9,03 triliun berasal dari PMA, sedangkan sisanya sebesar Rp 13,60 triliun dari PMDN.

INDEKS BERITA

Terpopuler