Ada Vaksin Booster, Permintaan Jarum Suntik IRRA Bisa Naik

Kamis, 06 Januari 2022 | 06:30 WIB
Ada Vaksin Booster, Permintaan Jarum Suntik IRRA Bisa Naik
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster mulai 12 Januari 2022. Hal ini akan berdampak pada permintaan jarum suntik PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA).

Direktur PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Pratoto Raharjo mengungkapkan, vaksinasi booster akan menambah permintaan jarum suntik auto disable syringe (ADS). "Tinggal dihitung seberapa banyak target vaksinasi booster dan kapan akan direalisasikan," terang Pratoto, Rabu (5/1).

Guna mengukur besarnya potensi permintaan jarum suntik bagi kebutuhan vaksin booster, manajemen IRRA masih menakar jumlah persediaan jarum suntik ADS pemerintah saat ini. Di sisi lain, IRRA juga menakar jumlah target vaksin booster yang akan diberikan, berikut periode penyelesaiannya.

Mengutip KONTAN sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, vaksin booster akan diberikan ke kabupaten/kota dengan capaian vaksinasi 70% dosis pertama dan 60% dosis kedua. Ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut.

Kriteria penerima vaksinasi booster ialah mereka yang minimal enam bulan sebelumnya mendapatkan suntikan dosis kedua. Berdasar kriteria itu, Budi menyatakan, ada sekitar 21 juta orang masuk dalam sasaran vaksinasi dosis ketiga di bulan Januari ini.

Apabila berkaca pada permintaan sepanjang tahun 2020-2021, IRRA sudah menyalurkan lebih dari 250 juta unit jarum suntik hanya untuk vaksinasi Covid-19. Sebagai catatan, Indonesia juga mendapatkan bantuan jarum suntik dari Unicef. Jarum suntik tersebut juga dibeli langsung dari Oneject.

Di sisi lain, IRRA akan menuntaskan proses akuisisi PT Oneject Indonesia (Oneject) tahun ini. Melalui akuisisi ini, IRRA ingin menyasar penjualan jarum suntik tidak hanya domestik, tetapi juga ekspor.

Pilihan merambah pasar ekspor bagi IRRA  memang berdasar lantaran kapasitas pabrik IRRA kini mencapai 1,2 miliar per tahun. "Dengan hitung-hitungan sampai vaksinasi booster pun, IRRA masih memiliki ruang ekspor yang besar, bahkan ekspor lebih tinggi dibanding kebutuhan domestik," imbuh Pratoto.

Melihat potensi yang masih besar di tahun ini, IRRA berharap kinerjanya dapat naik hingga 100%, mengulang pencapaian tahun 2020 dan 2021. Hanya saja, saat ini manajemen IRRA belum menentukan besaran angka pastinya.

Yang jelas, langkah transformasi akuisisi Oneject menjadi salah satu upaya IRRA untuk menjaga ritme pertumbuhan yang tinggi yang sudah didapat dalam dua tahun terakhir. Saham IRRA pada akhir penutupan perdagangan Rabu (5/1), turun 1,93% ke level Rp 2.030, setelah naik berturut-turut dua hari sebelumnya.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Redenominasi Rupiah dan Ujian Kepercayaan
| Jumat, 14 November 2025 | 04:56 WIB

Redenominasi Rupiah dan Ujian Kepercayaan

Redenominasi, dalam arti yang lebih dalam, adalah ujian terhadap arsitektur kepercayaan kita sebagai bangsa.

Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (14/11)
| Jumat, 14 November 2025 | 04:45 WIB

Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (14/11)

IHSG masih mengakumulasi kenaikan 0,42% dalam sepekan. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 18,25%.

Tekanan Bisnis Asuransi Jiwa Belum Mereda
| Jumat, 14 November 2025 | 04:45 WIB

Tekanan Bisnis Asuransi Jiwa Belum Mereda

Pendapatan premi asuransi jiwa hanya tercatat sebesar Rp 132,85 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2025.

Defisit Anggaran di Atas Batas Aman Tahun Depan
| Jumat, 14 November 2025 | 04:20 WIB

Defisit Anggaran di Atas Batas Aman Tahun Depan

Ekonom menilai, pemerintah perlu menjaga rasio belanja dengan lebih efisien dan genjot rasio pajak agar defisit tak makin melebar

Investasi Naik, Rasio Pajak Terus Turun
| Jumat, 14 November 2025 | 04:15 WIB

Investasi Naik, Rasio Pajak Terus Turun

Hingga kuartal III-2025, realisasi investasi telah mencapai Rp 1.434 triliun, atau 75% dari target tahunan.

Kinerja Asuransi Umum Selamat Berkat Diversifikasi
| Jumat, 14 November 2025 | 04:15 WIB

Kinerja Asuransi Umum Selamat Berkat Diversifikasi

Sejumlah perusahaan asuransi umum mencari alternatif untuk meniminalisir dampak penurunan bisnis dari lini bisnis kendaraan.

Giliran Lender Dana Syariah Tuntut Uangnya Kembali
| Jumat, 14 November 2025 | 03:50 WIB

Giliran Lender Dana Syariah Tuntut Uangnya Kembali

Lender Dana Syariah Indonesia menuntut kejelasan penyelesaian masalah, timeline pengembalian, serta skema pencairan yang realistis dan terukur.

Aktif Tambah Armada, Layar Emiten Pelayaran Bakal Berkembang Tahun Depan
| Kamis, 13 November 2025 | 17:33 WIB

Aktif Tambah Armada, Layar Emiten Pelayaran Bakal Berkembang Tahun Depan

Sepanjang tahun ini, sejumlah emiten rajin menambah armada kapal baru untuk memperkuat lini bisnis pengangkutan barang curah hingga offshore.

Prospek Emiten Beras Terganjal Regulasi Harga dan Biaya Produksi
| Kamis, 13 November 2025 | 14:20 WIB

Prospek Emiten Beras Terganjal Regulasi Harga dan Biaya Produksi

Sepanjang periode sembilan bulan 2025, HOKI mencatat penurunan pendapatan 22,56% dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 824,69 miliar.

Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro
| Kamis, 13 November 2025 | 08:27 WIB

Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro

Gozco memiliki lima anak usaha dan total luas perkebunan tertanam mencapai 15.596 hektare per akhir 2024.

INDEKS BERITA

Terpopuler