Agung Podomoro (APLN) Kembali Jual Aset Demi Pangkas Beban Utang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) kembali menjual asetnya. Kali ini, APLN melepas Hotel Pullman Ciawi Vimala Hills Resort Spa & Convention Ciawi kepada PT Bangun Loka Indah (BLI). Penjualan itu melalui anak usahanya, PT Putra Adhi Prima (PAP).
Dana hasil penjualan digunakan untuk membiayai pembangunan sejumlah proyek properti serta membayar utang. Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land, Justini Omas menjelaskan, penjualan Hotel Pullman Vimala Hills merupakan langkah strategis APLN memperkuat kas perusahaan. Langkah tersebut melanjutkan program efisiensi bisnis melalui pengurangan beban utang.
"Dengan kas yang semakin kuat, APLN kini memiliki ruang lebih luas untuk membiayai pembangunan proyek-proyek yang sedang berjalan, baik hotel, residensial, maupun perumahan, ujarnya, Senin (19/1).
Justini menegaskan, penjualan hotel Pullman ini bukan merupakan transaksi afiliasi dan bukan transaksi material.
Per kuartal III 2024, kinerja APLN masih tertekan. APLN mengantongi penjualan dan pendapatan usaha Rp 2,77 triliun per akhir kuartal III-2024. Nilai ini turun 29,07% dari Rp 3,91 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Akulaku Group Akan Divestasi, Kepemilikannya Maksimal 30% di Bank Neo Commerce (BBYB)
Emiten properti ini juga mengalami kerugian sebesar Rp 41,34 miliar di akhir September 2024. Posisi ini berbalik dari keuntungan yang diraih pada akhir September 2023 lalu, sebesar Rp 1,28 triliun.
Harga saham APLN juga sudah turun 14,73% sejak awal tahun alias year to date (ytd). Tren penurunan saham APLN terjadi sejak lama, bahkan koreksinya mencapai 50,45% dalam lima tahun terakhir.
Namun, raihan pendapatan prapenjualan alias marketing sales APLN masih positif, yakni mencapai Rp 1,37 triliun hingga akhir September 2024, naik 46,5% yoy. Di samping itu, pendapatan berulang APLN tumbuh 6,6% yoy menjadi Rp 1,14 triliun.
Analis Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora mengatakan, salah satu penurunan pendapatan APLN disebabkan adanya pendapatan yang tidak berulang pada tahun lalu senilai Rp 1,30 triliun. "Dari hasil penjualan Neo Soho di tahun 2023," ujarnya, Selasa (19/11).
Dia mengatakan, sentimen yang diharapkan untuk sektor properti ialah peluang penurunan suku bunga lanjutan dari bank sentral. Selain itu, program 3 juta rumah yang akan dijalankan oleh pemerintah diharapkan bisa turut memoles emiten properti. Andhika pun merekomendasikan beli saham APLN dengan target harga Rp 125.
Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto melihat, pergerakan saham APLN ada di support Rp 105 dan resistance Rp 121, mengarah pada penguatan. William memasang rekomendasi beli dengan target harga Rp 121–Rp 133.