Akan Terima Pembayaran Rp 6 Triliun, Ini Proyek Wijaya Karya (WIKA) yang Mau Tuntas

Kamis, 08 Agustus 2019 | 07:19 WIB
Akan Terima Pembayaran Rp 6 Triliun, Ini Proyek Wijaya Karya (WIKA) yang Mau Tuntas
[]
Reporter: Benedicta Prima, Dityasa H Forddanta | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - Pundi-pundi kas PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan segera menebal.

Pasalnya, pembayaran salah satu proyek WIKA bakal segera cair.

Hal ini sejalan dengan proyek tol Balikpapan-Samarinda yang segera tuntas pengerjaannya. Nilai pembayarannya cukup besar, mencapai Rp 4,4 triliun.

WIKA bakal menerima pembayaran ini dari PT Jasa Marga Tbk (JSMR), yang merupakan pemilik tol tersebut.

"Diharapkan cair di semester kedua ini," ujar Direktur Utama WIKA Tumiyana kepada KONTAN, Rabu (7/8).

Perkembangan pengerjaan tol pertama di Kalimantan tersebut sudah mencapai 97%.

Dengan demikian, sekitar tiga bulan mendatang, tol tersebut sudah bisa diresmikan untuk kemudian langsung beroperasi.

Jasa Marga sejatinya harus membayar dana sekitar Rp 5,9 triliun untuk pengerjaan tol tadi.

Namun, sebesar Rp 1,5 triliun sudah lebih dulu dibayarkan pada akhir tahun lalu.

Tol Balikpapan-Samarinda memiliki panjang sekitar 99 kilometer (km).

Selain untuk memangkas waktu perjalanan, tol ini juga menjadi akses penghubung menuju Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman alias Bandara Sepinggan.

Pencairan tol Balikpapan-Samarinda untuk sementara ini menjadi yang terbesar. Namun, ini bukan satu-satunya.

Masih ada beberapa proyek lain yang hampir bisa dipastikan bakal segera cair pembayarannya. "Selain Balikpapan-Samarinda, ada dari proyek energi sekitar Rp 2 triliun," ujar Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya secara terpisah.

Dengan demikian, jika dana dari kedua proyek cair, WIKA bakal memperoleh cash inflow sekitar Rp 6 triliun sepanjang semester kedua tahun ini.

Namun, Mahendra belum memerinci proyek energi apa yang bakal segera cair pembayarannya tersebut.

Yang terang, pencairan pembayaran proyek saat ini menjadi salah satu kunci positifnya arus kas perusahaan untuk kelancaran pendanaan proyek lain.

Terlebih, perusahaan ini belum berencana melakukan penggalangan dana melalui utang atau pasar saham.

Arandi Ariantara, analis UOB Kay Hian, mengatakan, secara historis, pemasukan atau cash inflow mulai banyak masuk pada semester kedua.

Menurut catatannya, ada sejumlah proyek yang pengerjaannya juga bakal kelar.

Beberapa di antaranya seperti proyek tol Kunciran-Cengkareng dengan nilai mencapai Rp 1,9 triliun.

Ada juga tol Serang-Panimbang senilai Rp 3,8 triliun dan sejumlah proyek lainnya.

"Sehingga, kami yakin WIKA mampu mencatat pemasukan hingga Rp 10 triliun di semester kedua ini," tulis Arandi dalam riset 7 Agustus 2019.

Ini menjadi alasan dia merekomendasikan buy saham WIKA dengan target harga Rp 2.700 per saham. Target harga ini sendiri sudah direvisi dari sebelumnya Rp 1.800 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA

Terpopuler