Akhlak Dapen BUMN

Selasa, 10 Oktober 2023 | 03:40 WIB
Akhlak Dapen BUMN
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - Mengenakan kemeja hitam, Menteri BUMN Erick Thohir sesekali melempar senyum getir di hadapan para juru kamera dan jurnalis, di Gedung Bundar Kejaksaan Agung.

Hari itu, Selasa 3 Oktober, tepat sepekan lalu, Erick bersama Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menemui Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin.
Kedatangan Erick dalam rangka menyerahkan hasil audit dengan tujuan tertentu BPKP, atas dana pensiun (dapen) yang dikelola perusahaan BUMN. "Dari 48 dana pensiun yang dikelola perusahaan BUMN, 70%-nya sakit," ucapnya.

Audit ini merupakan permintaan Erick, pasca kasus mega skandal korupsi Jiwasraya dan Asabri terkuak. Dia khawatir, skandal itu, juga terjadi di dapen BUMN. Hasil audit, membuktikan praduga Erick.

Kata Yusuf Ateh, sejumlah transaksi investasi dapen BUMN melanggar prinsip tata kelola investasi yang baik, bahkan terindikasi fraud.
Dua hari berselang, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sisi gelap lain. Khusus Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) milik BUMN, kata OJK dalam siaran persnya, sebanyak 72% berada pada Tingkat Pendanaan II dan III.

Apa artinya? Tingkat Pendanaan II bermakna suatu dapen mampu memenuhi kewajiban jangka pendek, namun kekayaannya tidak cukup menyelesaikan kewajiban jangka panjang. Sedangkan Tingkat Pendanaan III yang merupakan kasta terburuk, bermakna dapen yang bersangkutan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.

Cerita getir ini, mengingatkan kembali obrolan penulis dengan seorang petinggi Manajer Investasi di sebuah kedai kopi di bilangan Jakarta Selatan, 22 Agustus silam. Dia bercerita diajak petinggi dapen BUMN, menemui seorang direksi sebuah emiten, awal 2019 silam.

Unik, selama menemani petinggi dapen BUMN itu, ada kesepakatan yang harus dia lakukan. "Handphone di-setting mode pesawat, lantas dimatikan," ucapnya. Pertemuan tersebut bermuara pada penawaran kerja sama, yang kata orang: "rasanya ngeri-ngeri sedap".

"Saya diminta menerima penempatan dana dari dapen ini, untuk membeli saham emiten tersebut dengan janji komisi 20%-30% dari nilai penempatan," ujar sumber KONTAN, ini. Tanpa pikir panjang, 2-3 hari pasca pertemuan, sumber KONTAN ini menolak tawaran itu. "Saya tak mau masuk bui," tandasnya seraya menyeruput kopi hitam yang sudah tak hangat lagi.          

Bagikan

Berita Terbaru

Cicip Cuan dari Hampers Ramah Lingkungan
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:13 WIB

Cicip Cuan dari Hampers Ramah Lingkungan

Menjelang momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), bisnis hampers ramah lingkungan panen pelanggan. 

Bantu Bikin Laporan Keuangan Cepat dan Akurat
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:11 WIB

Bantu Bikin Laporan Keuangan Cepat dan Akurat

Proses membuat laporan keuangan perusahaan bisa jadi lebih cepat dan akurat dengan bantuan artificial intelligence. 

Libur Telah Tiba, Asuransi Perjalanan Panen Premi
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:09 WIB

Libur Telah Tiba, Asuransi Perjalanan Panen Premi

Di pengujung 2024, perusahaan asuransi menangkap peluang permintaan premi asuransi perjalanan yang mendaki dari orang-orang yang plesiran.

Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:04 WIB

Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman

Lewat inovasi, usaha suvenir tanaman menjadi peluang menjanjikan. Tak heran dari bisnis ini, para pelaku usaha bisa mendulang untung. 

Gesekan Kartu Kredit Makin Legit
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:02 WIB

Gesekan Kartu Kredit Makin Legit

Libur Natal dan tahun baru jadi momentum untuk meningkatkan volume dan nilai transaksi kartu kredit.

Menggarap Peluang Anti Parkir Ribet
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:01 WIB

Menggarap Peluang Anti Parkir Ribet

Kebiasaan mencari parkir secara manual masih jadi kebiasaan. Solusi parkir digital harus lebih dikenalkan untuk mengatasinya. 

Banyak Jalan Menurunkan Emisi Karbon Semen
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:58 WIB

Banyak Jalan Menurunkan Emisi Karbon Semen

Beberapa tahun terakhir, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menurunkan intensitas emisi karbon memproduksi semen. 

Mengukur Bisnis Taksi Asal Vietnam Menginjak Gas Saat Pasar Lesu
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:58 WIB

Mengukur Bisnis Taksi Asal Vietnam Menginjak Gas Saat Pasar Lesu

Perusahaan taksi Xanh SM mengaspal di Jakarta. Dengan armada listrik, Xanh SM masuk pasar saat bisnis taksi sedang lesu.

Mereka yang Berhasil Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:58 WIB

Mereka yang Berhasil Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman

Lewat inovasi, usaha suvenir tanaman menjadi peluang menjanjikan. Tak heran dari bisnis ini, para pelaku usaha bisa meng

 
 Bikin Ruang Promosi Kunci Bisnis Suvenir Tanaman
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:57 WIB

Bikin Ruang Promosi Kunci Bisnis Suvenir Tanaman

Agar usaha tetap bertahan, berbagai cara harus dilakukan pelaku usaha. Salah satunya menggaet reseller. 

INDEKS BERITA

Terpopuler