Aksi Jual Asing Masih Jadi Penghambat Saham Bank

Senin, 17 Maret 2025 | 03:15 WIB
Aksi Jual Asing Masih Jadi Penghambat Saham Bank
[ILUSTRASI. Karyawan beraktivitas dekat Papan digital perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/8/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu (21/8/2024), setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan kembali suku bunga acuannya.IHSG ditutup menguat 0,27% ke posisi 7.554,59. IHSG kembali mencetak rekor tertinggi (all time high/ATH) barunya pada hari ini. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/21/08/2024]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bank-bank pelat merah di akhir bulan ini, aksi jual investor asing masih terjadi. Berdasarkan data RTI dalam sepekan, aksi jual asing di saham bank mencapai Rp 1,8 triliun. 

Meski begitu pada Maret 2025, aksi beli asing di saham bank mulai terlihat. Berdasarkan data Bloomberg, salah satu broker yang paling banyak melakukan aksi beli adalah JP Morgan Sekuritas di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih Rp 1,39 triliun. 

Selain itu UBS Sekuritas Indonesia \melakukan aksi beli bersih di saham BBRI senilai Rp 208,64 miliar. Sementara aksi jual paling banyak dilakukan Maybank Kim Eng Sekuritas sebesar Rp 71,42 miliar.

VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi berpandangan potensi arus masuk asing ke saham big bank karena valuasi yang murah. Apalagi rencana emiten bank membagi dividen dan buyback saham. "Kami melihat rilis kinerja kuartal I-2025 yang dapat menjadi dorongan jika memiliki pertumbuhan positif," ujar dia.

Faktor global

Namun, Audi menyadari kembalinya investor asing masih kecil. Ini karena ketidakpastian ekonomi global seiring dengan kebijakan tarif AS hingga rilis kinerja yang di bawah ekspektasi.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menambahkan selain faktor global, sentimen negatif juga datang dari program pemerintah baru yang tidak bersahabat untuk bank, mulai penghapusan kredit UMKM sehingga ada spekulasi perlambatan kredit. 

Indy menambahkan Badan Pengelola Investasi Dana Anagata Nusantara (BP Danantara) juga menjadi sumber kekhawatiran asing. "RUPS ini menjadi event yang dinantikan asing karena memanfaatkan momentum dividend yield tinggi," ujar dia.

Bagi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, saham bank masih menarik  tapi terhambat aksi jual asing. "Itu karena kondisi market AS dan ekspektasi terhadap suku bunga The Fed. Kalau di dalam negeri lebih positif," ujar Tiko.

Kalau analis JP Morgan Harsh Wardhan dalam riset 2 Maret bilang, secara teknikal saham bank masih menarik. "Tantangan bank jangka menengah terkait likuiditas sistem perbankan," ujar dia. Kondisi ini bisa berubah kecuali ada perubahan arus deposito.

Karena itu, JP Morgan memangkas rekomendasi saham bank. Saham BBNI dan BBRI misalnya dipangkas menjadi netral dari overweight. Dan BMRI jadi underweight dari netral.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Ekspor China ke ASEAN Bulan Mei Cetak Rekor! Impor Indonesia Melonjak 21%
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 13:11 WIB

Ekspor China ke ASEAN Bulan Mei Cetak Rekor! Impor Indonesia Melonjak 21%

Pada bulan Mei 2025, ekspor China ke Indonesia berjumlah US$ 6,8 miliar, melonjak 21,43% dari setahun lalu.

Profit 35,33% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Juni 2025)
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 09:06 WIB

Profit 35,33% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (14 Juni 2025) 1.960.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,33% jika menjual hari ini.

Menakar Risiko dan Peluang Investasi Aset Alternatif Uang Koin Kuno
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:21 WIB

Menakar Risiko dan Peluang Investasi Aset Alternatif Uang Koin Kuno

Uang dan koin kuno bisa dihargai lebih mahal, saat sudah mendapat skor dari lembaga penilaian resmi.

Direktur KISI Sekuritas Seok Mo Yang: Selalu Bersikap Cermat Saat Investasi
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:10 WIB

Direktur KISI Sekuritas Seok Mo Yang: Selalu Bersikap Cermat Saat Investasi

Melihat pilihan investasi Seok Mo Yang, Online Equity Associate Director Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI)

Mitrabada Adiperdana (MBAP) Mencicipi Peluang Diversifikasi
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:07 WIB

Mitrabada Adiperdana (MBAP) Mencicipi Peluang Diversifikasi

Melihat profil bisnis PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) yang tengah fokus melakukan diversifikasi bisnis non-batubara

Ekonomi Rumah Tangga Tertekan, Kredit Bermasalah pun Meningkat
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Rumah Tangga Tertekan, Kredit Bermasalah pun Meningkat

Kondisi ekonomi masyarakat bawah tampak semakin tertekan. Itu tercermin dari rata-rata simpanan per rekening di bank yang Susut

Daulat Kelapa Bulat
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 07:30 WIB

Daulat Kelapa Bulat

Indonesia adalah produsen kelapa terbesar kedua dunia. Lebih dari 5,6 juta petani mengelola 3,34 juta hektar kebun.

Invasi Investor Asing ke E-commerce
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 07:00 WIB

Invasi Investor Asing ke E-commerce

Dalam satu-dua tahun terakhir, kita bisa melihat bisnis online yang dikelola perusahaan asing makin mendominasi e-commerce di Indonesia

Suku Bunga Masih Tinggi, Tren Take Over KPR di Perbankan Melejit
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 07:00 WIB

Suku Bunga Masih Tinggi, Tren Take Over KPR di Perbankan Melejit

Bank-bank dengan porsi dana murah (CASA) besar biasanya lebih leluasa menyalurkan KPR karena mampu menawarkan bunga kredit lebih kompetitif.​

 Transaksi QRIS Antarnegara Semakin Melesat
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 06:55 WIB

Transaksi QRIS Antarnegara Semakin Melesat

​Tren transaksi QRIS lintas negara terus meningkat, baik dari sisi inbound atau transaksi wisatawan asing di Indonesia, maupun outbound.

INDEKS BERITA

Terpopuler