Akta 78 Sumber Sengketa Keluarga Arsjad Rasjid & Ahli Waris Krama Yudha, ini Isinya

Senin, 21 Agustus 2023 | 15:35 WIB
Akta 78 Sumber Sengketa Keluarga Arsjad Rasjid & Ahli Waris Krama Yudha, ini Isinya
[ILUSTRASI. Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid?di Tokyo, Jepang, pada Kamis (8/6/2023).]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ahli waris pendiri PT Krama Yudha, perseroan pemilik 40% saham PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, bersengketa perihal bonus laba yang diklaim kini bernilai Rp 700 miliar. Pangkal permasalahannya bersumber dari Akta perjanjian nomor 78 (Akta N0.78) tertanggal 20 April 1998, yang dibuat oleh Sjarnoebi Said.

Sjarnoebi selama ini memang dikenal sebagai pendiri Krama Yudha, mitra Mitsubishi Motors Corporation dan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation sebagai agen penjual produk kendaraan Mitsubishi di Indonesia. Namun, akta nomor 78 tersebut, menyingkap cerita lain kesuksesan dan nama besar perusahaan yang telah berdiri sejak 31 Oktober 1972 tersebut.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

APM Kebut Pembangunan Pabrik Mobil
| Rabu, 26 Maret 2025 | 06:50 WIB

APM Kebut Pembangunan Pabrik Mobil

Tiga APM akan mengoperasikan pabriknya di Indonesia tahun ini sebagai komitmen untuk pengembangan industri otomotif di Indonesia.

Pemerintah Harus Perbaiki Fiskal dan Jangan Sering Blunder Atau Rupiah ke Rp 17.000
| Rabu, 26 Maret 2025 | 06:18 WIB

Pemerintah Harus Perbaiki Fiskal dan Jangan Sering Blunder Atau Rupiah ke Rp 17.000

Ada kekecewaan pasar terhadap nama-nama pengurus Danantara. Banyak yang bukan individu independen. Saya pikir  bikin pasar kurang sukai,

Bisnis Pengelolaan Kas Semakin Mekar
| Rabu, 26 Maret 2025 | 06:10 WIB

Bisnis Pengelolaan Kas Semakin Mekar

Bisnis pengelolaan kas perbankan atau cash management system tercatat terus menunjukkan pertumbuhan.​

Pasar Saham Mewaspadai Pergerakan Rupiah Hari Ini, Rabu (26/3)
| Rabu, 26 Maret 2025 | 06:06 WIB

Pasar Saham Mewaspadai Pergerakan Rupiah Hari Ini, Rabu (26/3)

Pelaku pasar masih akan mewaspadai berlanjutnya depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Menanti Dampak Kocok Ulang FTSE Russel ke Para Penghuninya
| Rabu, 26 Maret 2025 | 05:54 WIB

Menanti Dampak Kocok Ulang FTSE Russel ke Para Penghuninya

Hasil kocok ulang indeks FTSE ini berpotensi menjadi parameter bagi investor  menentukan arah investasi mereka.

Nilai Tukar Rupiah Semakin Menggelepar
| Rabu, 26 Maret 2025 | 05:37 WIB

Nilai Tukar Rupiah Semakin Menggelepar

Nila tukar rupiah sempat menyentuh Rp 16.651 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (25/3). 

Lebaran Semakin Dekat, Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (26/3) Bisa Anda Sikat
| Rabu, 26 Maret 2025 | 05:35 WIB

Lebaran Semakin Dekat, Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (26/3) Bisa Anda Sikat

Lebaran semakin dekat, kemarin investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 214,64 miliar di seluruh pasar.

Kembalikan Kepercayaan Publik agar Rupiah Tak Kian Terjerembab
| Rabu, 26 Maret 2025 | 05:34 WIB

Kembalikan Kepercayaan Publik agar Rupiah Tak Kian Terjerembab

Rupiah sempat menyentuh level Rp 16.651 per dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Selasa (25/3).

GOTO Berharap Tetap Bisa Ngebut di 2025
| Rabu, 26 Maret 2025 | 05:28 WIB

GOTO Berharap Tetap Bisa Ngebut di 2025

EBITDA disesuaikan melampaui perkiraan hingga potensi pertumbuhan berkelanjutan ODS dan fintech menjadi pendorong.

Daya Beli Melemah dan Subsidi Telat, Penyaluran KPR Lesu di Awal Tahun
| Rabu, 26 Maret 2025 | 05:10 WIB

Daya Beli Melemah dan Subsidi Telat, Penyaluran KPR Lesu di Awal Tahun

Oustanding KPR secara nasional per Februari 2025 tercatat tumbuh 10,5% secara tahunan., melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 10,6%

INDEKS BERITA

Terpopuler