Aliran Kredit Berpotensi Deras di Era Prabowo

Selasa, 01 Oktober 2024 | 06:30 WIB
 Aliran Kredit Berpotensi Deras di Era Prabowo
[ILUSTRASI. Pengembala kambing berdiri di depan rumah murah bersubsidi di kawasan Perumahan bersubsidi Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9/2024). ]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis perbankan di era pemerintahan Prabowo-Gibran berpotensi lebih cerah. Pasalnya, pemerintahan baru itu menjanjikan bisa membawa ekonomi Indonesia tumbuh 8% per tahun. Sejumlah program telah disiapkan untuk bisa merealisasikan janji tersebut. 

Sektor perumahan akan menjadi salah satu program prioritas pemerintahan periode 2024-2029 itu. Tak tanggung-tanggung, Prabowo-Gibran menjanjikan program pembangunan 3 juta rumah per tahun, naik tiga kali lipat dari program sejuta rumah pemerintahan Jokowi.

Sebelumnya, Ketua Satgas Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim S. Djojohadikusumo, mengatakan sektor properti akan didorong bisa berkontribusi 25% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia ke depan, naik signifikan dari 3% saat ini. 

Peran perbankan dalam mendukung program-program pemerintah baru itu sangat krusial. Ekspansi kredit perbankan bisa melaju lebih kencang jika program yang dijanjikan dieksekusi dengan baik.  

Tahun ini, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kredit perbankan akan tumbuh 10%-12%. Adapun realisasi per Agustus 2024 tercatat tumbuh sebesar 11,4% secara tahunan atau year on year (YoY). 

Baca Juga: Turunnya Jumlah Kelas Menengah Berpotensi Menaikkan Kredit Macet

Lani Darmawan, Presiden Direktur Bank CIMB Niaga memperkirakan kegiatan ekonomi, termasuk bisnis perbankan, akan tumbuh positif bisa transisi pemerintahan dari presiden Jokowi ke presiden Prabowo berjalan dengan baik. “Kita semua berharap transisi di pemerintahan bisa berjalan dengan mulus,” ujarnya kepala KONTAN, Senin (30/1). 

Hanya saja, Lani belum bisa menyebut target pertumbuhan kredit CIMB Niaga tahun 2025. Ia bilang, pihaknya masih menggodok rencana bisnis bank (RBB) tahun depan. Adapun tahun ini, bank ini hanya membidik kredit tumbuh sekitar 6%-7%. Per Juni tercatat baru tumbuh 5,9% secara tahunan. 

Direktur Kepatuhan Bank Oke, Efdinal Alamsyah, optimistis kredit Bank Oke akan tumbuh positif pada 2025. Ia memprediksi pertumbuhannya bisa tumbuh lebih kencang dari tahun ini jika kebijakan pemerintahan Prabowo pro bisnis. 

Menurut Efdinal, target pertumbuhan ekonomi 8% memungkinkan dicapai jika pemerintah dapat melaksanakan reformasi yang efektif, mendorong investasi, dan meningkatkan ekspor, serta mengelola inflasi dan stabilitas politik dengan baik.

Baca Juga: Bank Danamon Catat Pembiayaan KPM Prima Capai Hampir Rp 1 Triliun Per Agustus 2024

Hanya saja, kata dia, tantangan untuk mencapai target itu juga besar, seperti dari faktor global, fluktuasi harga komoditas, dan dampak pandemi yang belum sepenuhnya berakhir. “Kebijakan yang mendukung sektor-sektor produktif dan inovasi juga akan menjadi faktor penentu,” kata Efdinal.

Sementara Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengungkapkan penyaluran kredit BNI masih dijalur target yang sudah ditetapkan. Perseroan menargtekan kredit tumbuh 10%-12% tahun ini. Per Juni sudah tumbuh 11,7% secara tahunan. 

Adapun proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2025 diperkirakan akan lebih tinggi bila suku bunga turun lagi. “Untuk target kredit tahun depan, kalau bunganya turun kami mau pasang target tinggi untuk kredit di tahun depan,” imbuh Royke.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira melihat, ekspansi kredit perbankan akan meningkat ke sektor-sektor yang menjadi program prioritas pemerintahan baru. “Infrastruktur konstruksi yang berkaitan dengan irigasi, bendungan, ini menjadi salah satu poin dari kenaikan proyeksi kredit tahun 2025 ke depan,” ujarnya. 

Baca Juga: Bank Mandiri Berikan Pinjaman Rp 19,24 Triliun Ke PT Huadian Bukit Asam Power

Namun, ia memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan akan tergantung juga pada makroekonomi, stabilitas harga komoditas, ekonomi global, kondisi geopolitik, serta arah suku bunga.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto memperkirakan pertumbuhan kredit tahun depan bisa lebih kencang. Namun, menurutnya pertumbuhan itu lebih ditopang tren penurunan suku bunga. “Laju pertumbuhan kredit bisa sedikit naik, di kisaran 13%-15%,” ujarnya.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Perlu Aturan Upah Yang Berkelanjutan
| Kamis, 11 Desember 2025 | 05:35 WIB

Perlu Aturan Upah Yang Berkelanjutan

Aturan penentuan upah  minimum provinsi (UMP) harus sudah mengikuti keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Lahan Pertanian 40.000 Hektare Terdampak Bencana
| Kamis, 11 Desember 2025 | 05:35 WIB

Lahan Pertanian 40.000 Hektare Terdampak Bencana

Dari jumlah tersebut yang tidak bisa mengalami panen adalah seluas hingga 5.000 hektare di tiga provinsi terdampak.

Kuota Impor BBM SPBU Swasta Bisa Tetap
| Kamis, 11 Desember 2025 | 05:20 WIB

Kuota Impor BBM SPBU Swasta Bisa Tetap

Kementerian ESDM kini tengah membahas terkait beberapa opsi untuk pengadaan BBM tahun depan termasuk untuk SPBU swasta.

Dana Rehabilitasi Bencana Sumatra Bisa Lebih Besar
| Kamis, 11 Desember 2025 | 05:10 WIB

Dana Rehabilitasi Bencana Sumatra Bisa Lebih Besar

Hitungan awal untuk dana rehabilitasi bencana Sumatra yang terjadi di tiga provinsi adalah lebih dari Rp 50 triliun.

PTLU Ombilin Bisa Jadi Alternatif PLTU Cirebon
| Kamis, 11 Desember 2025 | 05:00 WIB

PTLU Ombilin Bisa Jadi Alternatif PLTU Cirebon

Pemerintah tengah mencari PLTU pengganti PTLU Cirebon-1 yang tidak jadi pensiun lantaran masih dianggap sumber energi krusial.

Mitos Kesetaraan dalam Alokasi IPO
| Kamis, 11 Desember 2025 | 04:59 WIB

Mitos Kesetaraan dalam Alokasi IPO

Keadilan di pasar tak lahir dari sekedar siapa mendapat berapa, melainkan dari bagaimana peran, beban dan daya tahan ditempatkan proporsional.

Bisnis Asuransi Kesehatan Terancam Sepi
| Kamis, 11 Desember 2025 | 04:50 WIB

Bisnis Asuransi Kesehatan Terancam Sepi

Dengan tingginya inflasi medis hingga ancaman fraud, sejumlah perusahaan memilih hengkang dari bisnis asuransi kesehatan.

IHSG Balik ke 8.700, Intip Prediksi Untuk Hari Ini (11/12)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 04:45 WIB

IHSG Balik ke 8.700, Intip Prediksi Untuk Hari Ini (11/12)

IHSG mengakumulasi kenaikan 1,04% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,90%.

Dapat Jatah PMN Rp 6,68 Triliun, SMF Siap Genjot Pembiayaan KPR FLPP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 04:15 WIB

Dapat Jatah PMN Rp 6,68 Triliun, SMF Siap Genjot Pembiayaan KPR FLPP

PMN dapat meningkatkan kontribusi terhadap sektor perumahan dengan mengalirkan dana dari pasar modal. 

Tarif Tiket Pesawat di Wilayah Bencana Disorot
| Kamis, 11 Desember 2025 | 04:15 WIB

Tarif Tiket Pesawat di Wilayah Bencana Disorot

Kondisi darurat bencana di Provinsi Aceh mendorong meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan transportasi udara.

INDEKS BERITA

Terpopuler