Alokasikan Modal Rp 150 Miliar, ACSET Kejar Kontrak Baru Senilai Rp 15 Triliun

Sabtu, 26 Januari 2019 | 06:01 WIB
Alokasikan Modal Rp 150 Miliar, ACSET Kejar Kontrak Baru Senilai Rp 15 Triliun
[]
Reporter: Anastasia Lilin Y, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonesia Tbk menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar tahun ini. Alokasi capex tersebut sama sebesar dengan alokasi tahun lalu.

Tujuan penggunaan capex 2019 untuk membiayai pekerjaan pondasi. Acset Indonusa atau yang tercatat dengan kode saham ACST di Bursa Efek Indonesia (BEI), juga akan membelanjakan capex untuk pengadaan alat konstruksi baru.

Adapun salah satu alternatif sumber capex berasal dari pinjaman perbankan. Demi menjalankan prinsip kehati-hatian, manajemen Acset Indonusa mengaku senantiasa menghitung gearing ratio atau perbandingan antara jumlah pinjaman dengan modal perusahaan.

Acset Indonusa juga mempertimbangkan peran pemegang saham sebagai sumber pendanaan. "Kami punya shareholder loan dari shareholder kami," ungkap Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan PT Acset Indonesia Tbk saat dihubungi KONTAN, Kamis (24/1).

Sementara kebutuhan dana Acset Indonusa tahun ini tak cuma capex. Perusahaan yang yang secara tidak langsung menginduk pada PT United Tractors Tbk tersebut, juga memerlukan working capital alias modal kerja.

 

Kerjasama operasi

Meskipun alokasi capex tahun 2019 sama dengan tahun 2018, target kontrak baru Acset Indonusa tahun ini meningkat. Kalau tahun lalu mengejar kontrak baru sebesar Rp 10 triliun, tahun ini mereka memburu kontrak baru senilai Rp 15 triliun.

Khusus untuk proyek-proyek besar, biasanya Acset Indonusa melibatkan mitra bisnis dalam skema joint operations atau kerjasama operasi (KSO). "Termasuk untuk project building yang skalanya besar atau yang memiliki kesulitan cukup tinggi, supaya bisa mendapatkan proyek," terang Maria.

Selain pekerjaan konstruksi di darat, Acset Indonusa mengembangkan keahliannya di laut. Tahun lalu, mereka membeli cement deep mixing (CDM) barge yang ditempatkan di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. CDM barge itu untuk mendukung proyek soil improvement Pelabuhan Patimban. Pekerjaan berjalan melalui PT Dredging International Indonesia, anak usaha patungan bersama dengan Dredging International Asia Pacific Pte. Ltd.

Meskipun sudah membeberkan agenda bisnis tahun ini, Acset Indonusa belum bersedia menyebutkan target pendapatan dan laba bersih tahun 2019. Kalau mengintip catatan keuangan sembilan bulan tahun lalu, pendapatan bersih tercatat Rp 2,73 triliun atau tumbuh 40% year on year (yoy). Namun laba tahun berjalan menyusut 16,92% yoy menjadi Rp 92,92 miliar.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing
| Selasa, 05 November 2024 | 19:01 WIB

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing

Sejumlah peritel merek merek tertentu terpantau melakukan ekspansi yang mendorong permintaan ruang bisnis.

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler