Analis Revisi Naik Target Laba Antam (ANTM) Setelah Harga Emas Kembali Cetak Rekor

Sabtu, 20 September 2025 | 16:05 WIB
Analis Revisi Naik Target Laba Antam (ANTM) Setelah Harga Emas Kembali Cetak Rekor
[ILUSTRASI. Warga mencari informasi ketersediaan emas ANTAM di Butik Emas Logam Mulia ANTAM kompleks DP Mall, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/9/2025). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz]
Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga emas yang terus menyentuh rekor terbarunya sepanjang sejarah, mendorong analis mengkalkulasi ulang proyeksi laba PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Pada Rabu (17/9) harga emas spot sempat menyentuh rekor baru di level US$ 3.707,40 per troi ons.

Dua perusahaan sekuritas, yakni Mirae Asset Sekuritas Indoneisa dan BRI Danareksa Sekuritas meyakini kinerja Antam bakal melambung di paruh kedua tahun 2025. Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam risetnya, pekan lalu merevisi kenaikan pendapatan ANTM di 2025 dan 2026 mendatang masing-masing sebesar 17,4% dan 5,8%.

Kenaikan kinerja ini akan didorong oleh penjualan emas dan bijih nikel yang prospekif di semester II-2025 seiring dengan kuota Rencana Kerja dan Anggaran Pembiayaan (RKAB) sebesar 17,9 juta wet metric ton (wmt).

"Kami merevisi EBITDA Antam naik 34,2% untuk tahun 2025 dan naik sebesar 32,4% untuk 2026. Hal ini merefleksikan cash cost emas yang lebih rendah untuk semester II-2025," papar analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan dalam risetnya yang dikutip Jumat (19/9).

Lebih lanjut dia memaparkan bahwa proyeksi laba bersih yang bisa dicapai oleh Antam pada 2025 berada di angka Rp 8,5 triliun atau naik 41,2% year on year (YoY). Sedangkan pada tahun 2026 mendatang, proyeksi laba bersih Antam bisa berada di angka Rp 8,7 triliun atau naik sebesar 40,2% YoY.

Walau proyeksi kinerja dipandang cemerlang, ANTM masih menghadapi beberapa tantangan ke depannya, terutama dari segmen penjualan nikel. Meski pertumbuhan emas kuat, ANTM berhadapan dengan risiko pada segmen nikel, terutama pasca penutupan Proyek di Pula Gag, yang menyumbang volume sekitar 1,5 juta wmt dari total kuota 5 juta wmt.

Produksi di Pulau Gag baru kembali pulih pada semester II-2025 namun volumenya turun ke level 500.000 hingga 700.000 mwt per tahun. Selain itu, kuota RKAB nikel tahun 2026, terlihat juga diturunkan menjadi 16 juta wmt dari yang awalnya sebesar 17,9 juta wmt di 2025.

Penurunan produksi ini bisa membatasi kemampuan Perseroan untuk memanfaatkan permintaan dan harga nikel yang kuat, walau pun emas masih menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja ANTM.

Perseroan sendiri juga memasang target kerja yang lebih konservatif untuk operasional di paruh kedua 2025. ANTM menjabarkan bahwa volume penjualan emas masih stabil yakni sebesar 1,5 ton per bulan hingga 2 ton per bulan dengan memperhitungkan kebijakan prioritas pasokan domestik.

Lalu untuk target tahun 2026, Perseroan juga melihat potensi volume penjualan bijih nikel akan tetap berada di kisaran 16 juta wmt, walau masih bergantung pada persetujuan RKAB. Lalu volume penjualan emas juga ditargetkan masih berada di kisaran 43 hingga 44 ton. 

"Kenaikan volume penjualan untuk 2025 hingga 2027 masih berdasarkan harga emas dan bijih nikel yang lebih tinggi," tambah manajemen.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Dua Cucu Usaha SGRO Bakal Beralih Kepemilikan, Lepas Bisnis Karet dan Sagu
| Sabtu, 20 September 2025 | 17:00 WIB

Dua Cucu Usaha SGRO Bakal Beralih Kepemilikan, Lepas Bisnis Karet dan Sagu

PT Sungai Menang (SM) dan Sampoerna Bio Fuels (SBF) akan menjual seluruh kepemilikannya di dua cucu usaha SGRO, kepada investor yang berminat.

Analis Revisi Naik Target Laba Antam (ANTM) Setelah Harga Emas Kembali Cetak Rekor
| Sabtu, 20 September 2025 | 16:05 WIB

Analis Revisi Naik Target Laba Antam (ANTM) Setelah Harga Emas Kembali Cetak Rekor

BRI Danareksa Sekuritas menaikkan proyeksi laba bersih ANTM untuk tahun 2025 hingga 2027, sekitar 22,2% hingga 46,3%.

Kinerja Sawit Sumbermas (SSMS) Tumbuh di Tengah Tren Kenaikan Harga CPO
| Sabtu, 20 September 2025 | 09:55 WIB

Kinerja Sawit Sumbermas (SSMS) Tumbuh di Tengah Tren Kenaikan Harga CPO

Per Juni 2025, emiten perkebunan kelapa sawit ini membukukan laba bersih Rp 691,44 miliar, tumbuh 80,81% secara tahunan

Bumi Resources (BUMI) Siap Merilis Obligasi Untuk Diversifikasi
| Sabtu, 20 September 2025 | 09:50 WIB

Bumi Resources (BUMI) Siap Merilis Obligasi Untuk Diversifikasi

Sekitar 45,34% hasil penerbitan obligasi akan digunakan BUMI untuk kewajiban pembayaran tahap 2 dari rencana akuisisi Australia, Wolfram Limited.

Menjaga Stabilitas Harga Saham, Emiten Menggelar Aksi Buyback
| Sabtu, 20 September 2025 | 09:45 WIB

Menjaga Stabilitas Harga Saham, Emiten Menggelar Aksi Buyback

Analis menilai,  aksi buyback saham bisa secara langsung mengurangi jumlah saham beredar, sehingga berpotensi meningkatkan valuasi per saham. 

Masa Offering Usai, Penawaran Umum EMAS Oversubscribed?
| Sabtu, 20 September 2025 | 09:37 WIB

Masa Offering Usai, Penawaran Umum EMAS Oversubscribed?

Mulai Jumat Kemarin, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mulai memasuki tahap penjatahan saham IPO. 

Terdorong Sentimen Suku Bunga, IHSG Naik 2,51% Dalam Sepekan
| Sabtu, 20 September 2025 | 08:36 WIB

Terdorong Sentimen Suku Bunga, IHSG Naik 2,51% Dalam Sepekan

Kemarin, IHSG naik 0,53% atau 42,68 poin ke level 8.051,12. Dalam sepekan, indeks telah mengakumulasi kenaikan 2,51%.​

Penjualan Kendaraan Membaik, Saham Emiten Otomotif Ciamik
| Sabtu, 20 September 2025 | 08:03 WIB

Penjualan Kendaraan Membaik, Saham Emiten Otomotif Ciamik

Menakar prospek saham emiten di sektor otomotif seiring membaiknya penjualan kendaraan​ pada Agustus 2025.

POJK UMKM Belum Pasti Kerek Kredit
| Sabtu, 20 September 2025 | 07:00 WIB

POJK UMKM Belum Pasti Kerek Kredit

Kehadiran POJK Nomor 19/2025 tentang pembiayaan UMKM dinilai bisa jadi angin segar bagi sektor UMKM  belakangan hanya tumbuh di bawah 5%​

Damai Dengan Judol?
| Sabtu, 20 September 2025 | 07:00 WIB

Damai Dengan Judol?

Transaksi judol yang diklaim PPATK yang semakin membesar harus menjadia perhatian serius pemerintah untuk memberantasnya.

INDEKS BERITA

Terpopuler