Ancaman Serangan Siber Mengincar Olimpiade Musim Panas Paris

Sabtu, 27 Juli 2024 | 06:35 WIB
Ancaman Serangan Siber Mengincar Olimpiade Musim Panas Paris
[ILUSTRASI. Scoot passengers wait to be checked-in manually at Changi Airport Terminal 1 in Singapore after a global IT system outage, July 19, 2024. REUTERS/Caroline Chia]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - PARIS. Olimpiade Musim Panas Paris akhirnya dimulai. Otoritas Prancis memperketat pengamanan di dalam negeri, termasuk juga mengamankan dunia maya. 

Maklum saja, sinyal potensi serangan siber di saat Olimpiade meruyak. Bulan lalu, situs web sebuah festival film di Prancis dan situs museum bersejarah Grand Palais harus ditutup akibat serangan siber.

Sebelumnya, akun media sosial X milik Kementerian Olahraga Prancis sempat dibajak. Lalu di Juni, perusahaan keamanan siber Intel 471 melaporkan, ada penipu membuat situs tiket Olimpiade palsu. Namun situs ini bisa ditemukan dan dihapus.

Baca Juga: Prabowo akan Menghadiri Pembukaan Olimpiade 2024 di Paris

Pejabat keamanan siber di Paris menolak untuk merinci berbagai serangan yang telah mereka hadapi. 

"Dilihat dari konsistensi kelompok tersebut, mereka bermaksud menyerang dengan skala besar selama Olimpiade Musim Panas di Paris," tulis para peneliti di firma keamanan siber Cyble Inc, dikutip Bloomberg. Peneliti menyebut kelompok hacktivist ini terafiliasi dengan intelijen Rusia.

Dengan dibukanya Olimpiade Musim Panas, penyelenggara memperkirakan ada banyak serangan siber tambahan. Penyelenggara punya banyak alasan untuk khawatir. Pasalnya, Rusia tidak ikut serta dalam Olimpiade. 

Belum lagi ada ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Laut China Selatan. Ini membuat penjahat siber membombardir jaringan komputer. "Tidak seorang pun bisa berpura-pura 100% siap. Paling banter Anda 99% siap dan Anda mencari 1% yang belum siap," kata Eric Greffier, Direktur Bisnis dan Teknologi Cisco Systems Prancis. 

Badan keamanan siber pemerintah Prancis, yang dikenal sebagai ANSSI, telah mengidentifikasi 500 perusahaan, organisasi, dan fasilitas yang penting bagi penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas. ANSSI juga telah mengaudit sistem untuk mengetahui potensi kelemahan keamanan siber.  Mereka juga mendapat bantuan dari AS lewat operasi gabungan. 

Baca Juga: Ini Cara Nonton Siaran Langsung Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Jika melihat sejarah, aksi peretasan sudah sering terjadi saat pelaksanaan Olimpiade. Pada Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan, misalnya, peretas melumpuhkan sistem tiket daring dan memutus Wi-Fi di stadion selama upacara pembukaan. 

Pada 2019, Microsoft Corp mengatakan, hacker dari Rusia meretas jaringan komputer lebih dari selusin organisasi antidoping nasional dan internasional. Serangan ini terjadi  saat Badan Antidoping Dunia memberikan hukuman pada Rusia, menyusul hasil tes narkoba atlet Rusia yang berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014. 

Sejatinya serangan siber melanda hampir di semua aspek bisnis dan negara. Steve Morgan, Pemimpin Redaksi Cybersecurity Ventures, dikutip dari independent.uk, menjelaskan, kejahatan dunia maya paling banyak berhubungan dengan uang. Di Indonesia misalnya, hacker meminta tebusan US$ 8 juta. 

Gangguan siber terbesar terjadi pekan lalu. Rumahsakit, maskapai penerbangan hingga perbankan harus ditutup karena adanya bug pada perangkat lunak milik CrowdStrike. Pemadaman akibat gangguan ini mampu dimanfaatkan peretas.

Akibat kondisi ini, CyberCube menyebut, kerugian asuransi mencapai US$ 400 juta-US$ 1,5 miliar. Perusahaan asuransi Parametrix memperkirakan kerugian asuransi akibat pemadaman US$ 540 juta-US$ 1,08 miliar untuk perusahaan yang masuk daftar Fortune 500.

Menurut Cybersecurity Ventures, kerugian akibat kejahatan dunia maya terus meningkat. Pada 2025 nilainya diperkirakan jadi US$ 10,5 miliar dari sebesar US$ 8 triliun di 2024. 

Baca Juga: Fakta Menarik Penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024

 

Bagikan

Berita Terbaru

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:04 WIB

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%

Data terbaru Mandiri Spending Index mengindikasikan belanja masyarakat hingga 8 Desember 2024 terkerek momentum Nataru

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:30 WIB

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025

AMRT menyebut adanya penutupan gerai di tahun ini merupakan bagian dari srategi eksansi di tahun depan.

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:15 WIB

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru

Periode Nataru di unit hotel yang dimiliki MTLA sudah terlihat mengalami kenaikan, seperti Hotel Horison Ultima Bekasi

MNC Land (KPIG) Jual Aset Tanah di Bali Rp 5,5 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:11 WIB

MNC Land (KPIG) Jual Aset Tanah di Bali Rp 5,5 Triliun

Aset tanah milik KPIG itu rencananya untuk kawasan berorientasi transit (TOD) dalam proyek Bali Urban Rail dan Bali Subway.

Peluang dan Ancaman Aset Kripto Ada di Tangan Amerika Serikat
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:04 WIB

Peluang dan Ancaman Aset Kripto Ada di Tangan Amerika Serikat

Pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell memberikan sentimen negatif ke aset kripto dalam jangka pendek. 

Genjot Kinerja, PGEO Akan Gencar Eksplorasi Panas Bumi Pada 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:03 WIB

Genjot Kinerja, PGEO Akan Gencar Eksplorasi Panas Bumi Pada 2025

Tahun depan emiten energi baru dan terbarukan (EBT) ini bakal menggelar eksplorasi untuk menggali potensi panas bumi di sejumlah wilayah. ​

Bersiap Panen di Akhir Tahun, Emiten Telekomunikasi Menggenjot Kapasitas Jaringan
| Senin, 23 Desember 2024 | 06:54 WIB

Bersiap Panen di Akhir Tahun, Emiten Telekomunikasi Menggenjot Kapasitas Jaringan

Lonjakan aktivitas masyarakat akan terjadi di titik-titik keramaian. Maka, operator telekomunikasi meningkatkan kapasitas jaringan.

Laju IHSG Hari Ini Diproyeksi Berpotensi Menguat Terbatas
| Senin, 23 Desember 2024 | 06:52 WIB

Laju IHSG Hari Ini Diproyeksi Berpotensi Menguat Terbatas

Hari ini IHSG diproyeksi akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas dengan support 6.911 dan resistance 7.090.

Emiten Diguyur Kredit Jumbo Perbankan
| Senin, 23 Desember 2024 | 06:45 WIB

Emiten Diguyur Kredit Jumbo Perbankan

Emiten ramai-ramai menarik pinjaman di bank untuk kebutuhan modal kerja dan biaya operasional tahun 2025

Kabar Duka, Peluang Tipis Terjadinya Window Dressing di Sisa Akhir Tahun 2024
| Senin, 23 Desember 2024 | 06:43 WIB

Kabar Duka, Peluang Tipis Terjadinya Window Dressing di Sisa Akhir Tahun 2024

Melihat return rata-rata IHSG 10 tahun terakhir dan posisi terakhir Jumat (20/12), potensi penguatan IHSG hanya di bawah atau sekitar 1%.

INDEKS BERITA

Terpopuler