Anggaran IKN dari Alokasi APBN Membengkak

Kamis, 26 September 2024 | 07:05 WIB
Anggaran IKN dari Alokasi APBN Membengkak
[ILUSTRASI. Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/06/08/2024]
Reporter: Siti Masitoh | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-ANYER. Anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur diperkirakan akan membengkak dari yang ditargetkan. Ini menjadi pekerjaan rumah pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk ekstra kerja keras mencari pendanaan dari investor.

Untuk diketahui, alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk pembangunan IKN didesain sekitar Rp 93,2 triliun atau 20% dari total kebutuhan anggaran megaproyek ini yang mencapai Rp 466 triliun. Namun dari 2022 hingga 2024, total anggaran IKN mencapai Rp 76,5 triliun dan 2025 sebesar Rp 19,63 triliun. Alhasil, bila ditotal, anggaran IKN dari 2022 hingga 2025 akan mencapai Rp 96,13 triliun atau lebih tinggi 3,05% dari pagu.

Baca Juga: Sistem Pajak Canggih Beroperasi Tahun Depan

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Menjala Cuan Seksi dari Yield Dividen Tinggi
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 08:26 WIB

Menjala Cuan Seksi dari Yield Dividen Tinggi

Sebanyak 10 dividen emiten dengan cum date pekan depan, menawarkan yield di atas 5%. Tanggal cum dividen ke 10 emiten itu jatuh pada pekan depan.

Tempati Posisi Kedua Top Leaders Sepanjang Tahun 2025, Begini Prospek Saham BNLI
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 07:25 WIB

Tempati Posisi Kedua Top Leaders Sepanjang Tahun 2025, Begini Prospek Saham BNLI

Saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) menjadi saham top leaders dengan kenaikan paling tinggi kedua secara year to date setelah DCI Indonesia (DCII).

Likuiditas dan Urgensi Kredit Sektor Prioritas
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 07:05 WIB

Likuiditas dan Urgensi Kredit Sektor Prioritas

Efektivitas terhadap kebijakan likuiditas makro prudensial sangat tergantung kepada sinergi antarinstitusi.

Optimisme Film Lokal
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 07:05 WIB

Optimisme Film Lokal

Keberhasilan film Jumbo menunjukkan ndonesia bukan hanya sebatas sebagai pasar film semata tetapi juga sudah menjadi industri film.

Kinerja Saham-Saham Lapis Kedua Masih Bisa Mempesona
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 06:43 WIB

Kinerja Saham-Saham Lapis Kedua Masih Bisa Mempesona

Saham second liner juga memiliki fluktuasi atau volatilitas berbeda dibandingkan saham-saham big caps

Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Jadi Holding Agar Semakin Efisien
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 06:40 WIB

Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Jadi Holding Agar Semakin Efisien

Rencana peralihan bisnis itu sudah mendapat persetujuan dalam RUPSLB yang digelar pada 9 Mei 2025 lalu.

Pergerakan Valas Asia Pekan Depan Melihat Perkembangan Tarif
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 06:30 WIB

Pergerakan Valas Asia Pekan Depan Melihat Perkembangan Tarif

Valas Asia diperkirakan berpotensi berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan depan.

Presiden Direktur WIFI Fokus Berinvestasi pada Teknologi
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 06:20 WIB

Presiden Direktur WIFI Fokus Berinvestasi pada Teknologi

Yune Marketatmo, Presiden Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menceritakan tentang strategi berinvestasinya

Kejar Pertumbuhan 30%, Utama Radar Cahaya (RCCC) Tambah 10 Armada
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 06:10 WIB

Kejar Pertumbuhan 30%, Utama Radar Cahaya (RCCC) Tambah 10 Armada

Hingga akhir tahun lalu, RCCC telah mengoperasikan 218 unit kendaraan, yang terdiri dari berbagai jenis kendaraan untuk segmen komoditas

BTC Loyo, Koin Alternatif Bisa Jadi Pilihan
| Sabtu, 31 Mei 2025 | 06:00 WIB

BTC Loyo, Koin Alternatif Bisa Jadi Pilihan

Selama 2013 hingga 2024, rata-rata dan median imbal hasil bitcoin (BTC) pada Juni melemah, dengan bergerak di kisaran -0,3% hingga -0,5%. 

INDEKS BERITA

Terpopuler