APEI Minta OJK Memperkecil Jatah Ritel di E-Bookbuilding

Selasa, 30 Juli 2019 | 04:48 WIB
APEI Minta OJK Memperkecil Jatah Ritel di E-Bookbuilding
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) merekomendasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkecil persentase penjatahan terpusat atau pooling allotment dalam aturan electronic bookbuilding yang dijadwalkan rilis tahun ini. Padahal, OJK awalnya berniat memberi kesempatan lebih banyak pada investor ritel, karena sering kali terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed).

"Kalau bisa, persentase alokasi untuk investor ritel dievaluasi kembali besarannya atau diterapkan secara bertahap", kata Ketua Umum APEI Octavianus Budiyanto, pekan lalu. Namun, dia tidak mengatakan, berapa porsi investor ritel yang ideal untuk ikut menaksir harga saham calon emiten ketika bookbuilding.

Baca Juga: Bhakti Agung Propertindo targetkan melantai di BEI Agustus 2019

Sebagai informasi, dalam surat edaran OJK yang akan mengatur tentang penerapan pelaksanaan penawaran awal, penawaran, penjatahan dan distribusi saham secara elektronik, penjatahan pooling menggunakan sistem bertingkat, dengan kisaran 2,5%–15%. Semakin kecil nilai emisi dalam initial public offering (IPO), semakin besar porsi untuk investor ritel.

Untuk IPO golongan I, dengan nilai emisi hingga Rp 100 miliar, jatah pooling-nya sebesar 15%. Kemudian, untuk IPO golongan II dengan nilai emisi Rp 100 miliar–Rp 250 miliar, dikenakan jatah pooling sebesar 10%. IPO golongan III dengan nilai emisi Rp 250 miliar–Rp 500 miliar, jatah pooling nya sebesar 7,5%.

Sedangkan untuk IPO golongan IV dengan nilai emisi Rp 500 miliar–Rp 1 triliun, jatah pooling hanya 5%. Terakhir, untuk IPO golongan V dengan nilai emisi di atas Rp 1 triliun, jatah pooling 2,5%.

Penjatahan ritel...

Artinya, semakin kecil emisi yang dirilis, penjatahan ritel akan lebih besar. Saat ini, penjamin emisi biasanya menerapkan penjatahan 99% untuk fixed allotment yang diikuti investor institusi. Baru sekitar 1% untuk pooling allotment.

Pengamat pasar modal John Octavianus melihat, selama ini, dengan jatah pooling 1% dari jumlah saham yang ditawarkan pada saat IPO, biasanya terjadi kelebihan permintaan. Namun, jatah pooling 2,5%–15%, belum tentu diikuti permintaan yang tinggi dari ritel. "Belum tahu apakah permintaannya akan signifikan karena belum ada preseden," kata dia.

Baca Juga: Perusahaan Afiliasi Lion Air Ini Berencana Menggelar IPO 

Menurut dia, dengan peningkatan jatah pooling, risiko bagi underwriter jadi lebih besar. Penjamin emisi harus siap menampung maksimal sebanyak 15% jatah pooling jika tidak terserap pasar. Jika banyak yang profit taking maka rawan koreksi di pasar sekunder. Jatah maksimal 15% cukup sginifikan, kata John.

Direktur Utama Minna Padi Investama Sekuritas Djoko Joelijanto mengakui, jarang terjadi undersubscribed dengan jatah pooling saat ini. Dia belum bisa memberi komentar terkait aturan e-bookbuilding. Tapi, menurut dia, permintaan atas suatu saham juga datang karena pertimbangan valuasi saham, prospek bisnis dan kondisi ekonomi.

Bagikan

Berita Terbaru

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

INDEKS BERITA

Terpopuler