ILUSTRASI. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menghitung pendapatan premi industri asuransi syariah bisa terdongkrak hingga 8% pada tahun depan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/01/2018
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bisnis asuransi perjalanan umrah turut melambat pada semester I kemarin. Selain pemulihan pasar yang terdampak pandemi Covid-19, pelaku usaha berharap revisi aturan asuransi syariah bisa kelar sebelum 1 November 2020 mendatang.
Pelaku usaha ingin memanfaatkan momentum dari rencana Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang konon akan kembali membuka perjalanan umrah. "Jadi ketika Pemerintah Kerajaan Arab Saudi membuka pintu antrean jamaah, kami bisa segera mengambil sikap," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman, Sabtu (17/10).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.