AS dan Sekutunya Bersiap Mengeluarkan Rusia dari Sistim Pembayaran Antar Bank Global

Sabtu, 26 Februari 2022 | 21:01 WIB
AS dan Sekutunya Bersiap Mengeluarkan Rusia dari Sistim Pembayaran Antar Bank Global
[ILUSTRASI. Gedung perumahan rusak akibat serangan militer Rusia di Kyiv, Ukraina, 25 Februari 2022. REUTERS/Umit Bektas]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris dan Uni Eropa pada Jumat (25/2) mengatakan mereka dapat bertindak untuk mengecualikan Rusia dari sistem pembayaran antar bank global SWIFT. Ini merupakan sanksi lanjutan atas Rusia, yang bertujuan untuk menghentikan invasinya ke Ukraina.

Langkah seperti itu bisa terjadi dalam beberapa hari mendatang, setelah pejabat di dua negara Eropa yang sempat menyuarakan keberatan - Jerman dan Italia - melunakkan penentangan mereka terhadap mengusir Rusia dari jaringan pembayaran internasional utama dunia, kata pejabat AS dan Eropa.

Melakukan hal itu akan memukul perdagangan Rusia dan mempersulit perusahaan Rusia untuk melakukan bisnis. SWIFT adalah system pesan aman yang memfasilitasi pembayaran antar negara secara cepat dan merupakan mekanisme utama untuk membiayai perdagangan internasional.

Baca Juga: Pekan Bergejolak Bagi Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq Tetap Menguat di Minggu Ini

Ini akan menandai eskalasi lebih lanjut dari sanksi bersama yang dijatuhkan oleh kekuatan Barat terhadap Rusia minggu ini. Termasuk sanksi langka yang ditujukan secara pribadi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov pada hari Jumat.

Negara-negara besar di belahan Barat berlomba untuk meningkatkan tekanan atas Moskow, menyusul serangan militer Rusia ke Ukraina pada Kamis pagi. Serangan Rusia itu disebut aksi militer terbesar yang dilakukan oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia kedua..

Awal pekan ini, Barat telah mengumumkan sanksi, yang menargetkan perbankan, oligarki dan kegiatan ekspor bisnis.

Membatasi Rusia dari SWIFT dapat menjadi bagian dari putaran sanksi atas Rusia berikutnya, ujar Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola, pada Jumat.

Italia, yang semula enggan mengambil langkah itu, pada Jumat mengatakan tidak akan memveto proposal untuk mengecualikan Rusia dari jaringan SWIFT. Negeri itu juga berjanji untuk terus bekerja sama dengan mitra Uni Eropa-nya.

Kantor Perdana Menteri Italia Mario Draghi pada Sabtu menyatakan negerinya akan mendukung setiap sanksi Uni Eropa terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasi Moskow ke Ukraina, termasuk langkah-langkah pada sistem pembayaran global SWIFT. 

Draghi mengadakan percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Sabtu. Dalam pembicaraan itu, Draghi "mengulangi Italia ... akan sepenuhnya mendukung garis Uni Eropa mengenai sanksi terhadap Rusia, termasuk pada SWIFT", kata kantor itu dalam sebuah pernyataan.

Jerman, yang memiliki arus perdagangan terbesar UE dengan Rusia, juga terbuka untuk melarang Rusia dari SWIFT. Namun sanksi itu harus memperhitungkan konsekuensi bagi ekonominya, Menteri Keuangan Christian Lindner mengatakan pada hari Jumat. 

Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina, Emas Melemah 0,5% Sepanjang Pekan Ini

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya sangat mendukung pelarangan Rusia dari sistem tersebut. Baca cerita lengkap Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta para pemimpin negara-negara anggota NATO pada hari Jumat untuk mengambil tindakan segera untuk menghapus Rusia dari SWIFT.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan keputusan tentang SWIFT bisa terjadi dalam "beberapa hari mendatang." 

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan mengeluarkan Rusia dari SWIFT "tetap menjadi pilihan di atas meja" dan menggarisbawahi preferensi Presiden Joe Biden untuk mengambil langkah bersama dengan sekutu.

Pejabat AS lainnya, yang tidak berwenang untuk berbicara di depan umum, mengatakan sanksi Barat lebih lanjut diharapkan jika ibukota Ukraina, Kyiv, jatuh, sesuatu yang sekarang diyakini pejabat Barat dapat terjadi dalam beberapa hari.

Bagikan

Berita Terbaru

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:57 WIB

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memamerkan sejumlah upaya pemerintah untuk menciptakan iklim bisnis di sektor energi terbarukan

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:52 WIB

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN

Lebih dari 5.000 orang telah menandatangani petisi online yang telah dibuat sejak 19 November 2024 tersebut

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:45 WIB

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru

Pemerintah memastikan bahwa Tol Trans Jawa siap dilintasi saat libur Natal dan 2024 dan Tahun Baru 2025

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:39 WIB

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang

Pemerintah akan menggelontorkan pupuk subsidi sebanyak lebih dari 9 juta ton secara langsung kepada petani

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:30 WIB

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Oktober 2024

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri
| Sabtu, 23 November 2024 | 10:38 WIB

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri

PT Bumi Citra Permai Tbk bersiap menggenjot bisnis dengan menyediakan lebih banyak kaveling industri dan pergudangan. 

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:19 WIB

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%

Pertumbuhan laba bersih SMRA itu didongkrak melejitnya pendapatan di periode Januari-September 2024.

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:11 WIB

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024

Pendapatan dan laba bersih PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel kompak naik di sembilan bulan 2024. 

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:01 WIB

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar

Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penguatan 0,48%. Jumat (22/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195,56 

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik
| Sabtu, 23 November 2024 | 06:54 WIB

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik

Menakar efek insentif pajak lanjutan PPnBM DTP dan PPN DTP terhadap prospek kinerja emiten kendaraan listrik​.

INDEKS BERITA

Terpopuler