Aset Kripto Jadi Portofolio Jawara di Bulan Juli

Senin, 01 Agustus 2022 | 04:30 WIB
Aset Kripto Jadi Portofolio Jawara di Bulan Juli
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja aset kripto kembali membaik di Juli 2022. Sementara investasi emas masih belum bisa memberi keuntungan. Namun di periode Januari-Juli 2022, instrumen investasi yang mencetak kinerja terbaik yakni saham dan dollar AS (lihat tabel). 

Portofolio Akhir 2021 Juni 2022 Juli 2022 MOM YTD
Ethereum 36688,59 1020,09 1733,14 69,90% -95,28%
Bitcoin ($ per btc) 46333,65 18994,37 23951,94 26,10% -48,31%
JPYIDR 123,89 109,4 111,57 1,98% -9,94%
AUDIDR 10359,94 10212,58 10379,42 1,63% 0,19%
SGDIDR 10562,66 10688,07 10753,23 0,61% 1,80%
Obligasi pemerintah  (Indobex Goverment Bond) 326,12 323,36 325,21 0,57% -0,28%
IHSG 6581,48 6911,58 6951,12 0,57% 5,62%
Obligasi korporasi (Indobex Corporate Bond) 367,97 380,56 380,41 -0,04% 3,38%
GBPIDR 19250,7 18084,25 18056,15 -0,16% -6,21%
USDIDR 14263 14903 14834 -0,46% 4,00%
Emas Berjangka Pengiriman April  2021 (US$ per ons troi) 1835,9 1814,9 1781,8 -1,82% -2,95%
EURIDR 16135,59 15560,04 15178,85 -2,45% -5,93%
Emas spot (US$ per ons troi) 1829,2 1814,18 1765,94 -2,66% -3,46%
Emas Antam (Rp per gram) 938000 988000 843000 -14,68% -10,13%

Sejumlah mata uang kripto berkapitalisasi pasar terbesar memang mencetak kenaikan harga lumayan tinggi di Juli. Ethereum misalnya, naik 69,90% sepanjang Juli.

Baca Juga: Ethereum (ETH), Aset Kripto Paling Mengkilap Sepanjang Juli 2022

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, harga ethereum meroket karena sentimen positif perpindahan jaringan proof-of-work ke proof-of-stake. Ini terkait metode validasi transaksi. Model proof-of-stake dinilai lebih hemat energi dan ramah lingkungan. 

Kenaikan harga ethereum juga mempengaruhi bitcoin, yang naik 26,1% di Juli. Afid memprediksi, kenaikan harga aset kripto masih berpotensi berlanjut.

Sebab, pelaku pasar merespons positif sinyal bank sentral Amerika Serikat (AS) yang tidak akan terlalu agresif lagi menaikkan suku bunga. "Belum ada sentimen negatif yang memberi pukulan terhadap pasar, tapi investor harus mewaspadai kemungkinan pelaku pasar ambil untung," tutur Afid. Mengingat nilai tukar kripto sempat anjlok dalam, ada kemungkinan terjadi protif taking masif yang bisa menekan kripto. 

Safe haven

Di antara instrumen investasi konvensional, yen menjadi instrumen investasi dengan kinerja paling oke sepanjang Juli. Mata uang Jepang ini dalam sebulan naik 1,98%. "Yen terdongkrak ekspektasi suku bunga The Fed yang lebih rendah. Kondisi ini berbeda dengan euro yang tertekan kekhawatiran resesi lantaran terhambatnya pasokan gas," ujar Analis DCFX Futures, Lukman Leong. 

Baca Juga: Saham Kapitalisasi Jumbo Bergerak Dinamis, Intip Rekomendasi yang Menarik Dikoleksi

Tapi, menurut Lukman, dollar AS masih tetap menjadi valas paling menarik untuk investasi. Alasannya, mata uang ini dianggap safe haven. Juli lalu, kurs dollar AS tertekan 0,46% terhadap rupiah.

Saham juga masih menarik. Menurut CEO Edvisor.id Praska Putrantyo, investor bisa memantau rilis laporan keuangan di paruh pertaman tahun ini. Cermati juga  perkembangan inflasi domestik di tengah kebijakan suku bunga tinggi dan fluktuasi dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:31 WIB

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama

Inflasi November 2025 melambat ke 0,17% MoM (2,72% YoY). Emas perhiasan dominan, bawang merah & daging ayam ras alami deflasi.

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:00 WIB

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun

Emiten farmasi yang memproduksi obat generik berlogo, hingga alat kesehatan berpotensi merasakan dampak positif.

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:56 WIB

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Oktober 2025 mencapai US$ 2,39 miliar.

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:29 WIB

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara

Mirae menyabjut bahwa dari pemeriksaan awal, terdapat indikasi kuat bahwa nasabah membagikan kata sandi dan akses akunnya kepada orang lain.

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:56 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah

Program stimulus pemerintah membantu mendorong daya beli masyarakat dan menaikkan permintaan di dalam negeri

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:11 WIB

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai

Laju inflasi menjelang akhir tahun, justru diperkirakan melandai yang disebabkan harga pangan yang tercatat lebih rendah. 

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:59 WIB

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi

Penerimaan pajak penghasilan orang pribadi tercatat melesat 41% mencapai Rp 17,87 triliun           

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:50 WIB

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh

Menurut prediksi super optimistis Bank Indonesia, ekonomi cuma naik maksimal 7,7%                   

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

INDEKS BERITA

Terpopuler