Aset Kripto NFT Makin Digemari Pesohor Dunia

Sabtu, 03 Juli 2021 | 07:05 WIB
Aset Kripto NFT Makin Digemari Pesohor Dunia
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset non-fungible token (NFT) semakin populer dengan minat bintang dunia. Yang terbaru, Penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Katy Perry akan meluncurkan NFT pertamanya bersama dengan Theta Labs, sebuah platform streaming video blockchain.

Lewat cuitan pada Rabu (30/6), bintang pop dunia tersebut mengatakan, akan merilis koleksi digital NFT berdasarkan residensi atau konser "Play" Desember mendatang di Resorts World Las Vegas, Desember 2021, yang berkapasitas 5.000 kursi.

NFT ini, menurut Katy, memungkinkan fansnya tetap memiliki hubungan spesial dengan residensi, meski tidak berada di Vegas.

Selain itu, beberapa penyanyi dari luar negeri pun sudah merilis NFT. Misalnya Jay-Z yang akan melelang NFT berdasarkan album debutnya "Reasoneable doubt".

Dengan ramainya pasar NFT yang diisi oleh pesohor dunia, menurut CEO digitalexchange.id Duwi Sudarto, NFT menjadi token yang menarik. Aset ini memiliki sertifikat digital yang dapat mewakili kepemilikan barang berwujud maupun tidak berwujud sebagai bukti keaslian dan kepemilikan yang disimpan dalam blockchain.

"Token-token ini dapat digunakan sebagai koleksi seperti lukisan, gambar, lagu, gim, produk investasi, atau yang lainnya," kata Duwi.

Di Indonesia sendiri, menurut Duwi beberapa masyarakat dan seniman sudah mulai melirik NFT. Salah satunya adalah peneliti dan penulis Denny JA yang menjual lukisan NFT bertajuk "A Portrait of Denny JA-40 Years in the World of Ideas" melalui situs lelang OpenSea, yang terjual cukup mahal.

Lukisan tersebut berhasil terjual dengan harga 27,5 WETH atau kisaran Rp 1 miliar. Selain itu, sebuah tweet milik Denny JA juga dijual dalam bentuk NFT dan laku senilai Rp 100 juta. "Jika dilihat, permintaan pasar NFT di Indonesia sangat menarik," ujar Duwi, Sabtu (2/7).

Prospek likuiditasnya pun ada lantaran beberapa exchange di Indonesia yang menawarkan token berbasis NFT untuk diperdagangkan. Peluang ini masih besar, terlihat dari tweet pertama pendiri twitter, Jack Patrick Dorsey, yang laku senilai US$ 2,9 juta.

Menurut dia, aset seni untuk  basis NFT yang menarik adalah yang memiliki nilai historis atau memori khusus dalam suatu era. "Jadi memang tidak sembarangan dan memiliki historis agar mendapatkan harga yang sepadan," kata Duwi.

CEO Triv Gabriel Rey juga bilang, apabila ingin berinvestasi di NFT, harus berupa sesuatu yang memiliki sejarah, seperti rilisan yang langka. Apabila hanya ingin berinvestasi di NFT tapi hanya berdasarkan hype-nya saja, belum cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang

Secara luas, Gabriel melihat, investor Indonesia belum terlalu berani masuk ke aset NFT dan masih lebih banyak berinvestasi di koin kripto.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA

Terpopuler