Asing Agresif Menggarap Pasar Waralaba Nasional

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 06:00 WIB
Asing Agresif Menggarap Pasar Waralaba Nasional
[ILUSTRASI. Suasana Pameran International Franchise, License, and Business Concept Expo & Conference (IFRA) di JICC Senayan, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Pameran ini menampilkan lebih dari 29 sektor industri bisnis serta 300 merek potensial. Tidak hanya pameran IFRA 2025 juga seminar dan konferensi edukatif yang memperkaya wawasan para peserta dalam mengembangkan bisnis waralaba yang berkelanjutan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/08/2025.]
Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menyoroti dominasi merek asing dalam bisnis waralaba di Tanah Air. Ketua Umum AFI Anang Sukandar menyebut, jumlah waralaba lokal yang terdaftar masih sangat terbatas, hanya 120–130 brand saja, jauh lebih sedikit dibandingkan waralaba asing yang sudah beroperasi di Indonesia.

"Kami tak terlalu gembira dengan keadaan ini. Secara estimasi, pasar domestik dikuasai asing. Merek dari China, Jepang, Korea, sampai Italia ada di pusat perbelanjaan kita, sementara merek Indonesia bisa dihitung jari," ujar Anang di acara International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA), Jumat (29/8).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Menjaga Stabilitas Harga Saham, Emiten Menggelar Aksi Buyback
| Sabtu, 20 September 2025 | 09:45 WIB

Menjaga Stabilitas Harga Saham, Emiten Menggelar Aksi Buyback

Analis menilai,  aksi buyback saham bisa secara langsung mengurangi jumlah saham beredar, sehingga berpotensi meningkatkan valuasi per saham. 

Masa Offering Usai, Penawaran Umum EMAS Oversubscribed?
| Sabtu, 20 September 2025 | 09:37 WIB

Masa Offering Usai, Penawaran Umum EMAS Oversubscribed?

Mulai Jumat Kemarin, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mulai memasuki tahap penjatahan saham IPO. 

Terdorong Sentimen Suku Bunga, IHSG Naik 2,51% Dalam Sepekan
| Sabtu, 20 September 2025 | 08:36 WIB

Terdorong Sentimen Suku Bunga, IHSG Naik 2,51% Dalam Sepekan

Kemarin, IHSG naik 0,53% atau 42,68 poin ke level 8.051,12. Dalam sepekan, indeks telah mengakumulasi kenaikan 2,51%.​

Penjualan Kendaraan Membaik, Saham Emiten Otomotif Ciamik
| Sabtu, 20 September 2025 | 08:03 WIB

Penjualan Kendaraan Membaik, Saham Emiten Otomotif Ciamik

Menakar prospek saham emiten di sektor otomotif seiring membaiknya penjualan kendaraan​ pada Agustus 2025.

POJK UMKM Belum Pasti Kerek Kredit
| Sabtu, 20 September 2025 | 07:00 WIB

POJK UMKM Belum Pasti Kerek Kredit

Kehadiran POJK Nomor 19/2025 tentang pembiayaan UMKM dinilai bisa jadi angin segar bagi sektor UMKM  belakangan hanya tumbuh di bawah 5%​

Damai Dengan Judol?
| Sabtu, 20 September 2025 | 07:00 WIB

Damai Dengan Judol?

Transaksi judol yang diklaim PPATK yang semakin membesar harus menjadia perhatian serius pemerintah untuk memberantasnya.

Dilema Kebijakan Eradikasi Merokok
| Sabtu, 20 September 2025 | 07:00 WIB

Dilema Kebijakan Eradikasi Merokok

Pemerintah harus konsisten dengan menerapkan kebijakan eradiksi kebiasaan merokok lewat cukai yang tinggi.​

4 SPBU Swasta Sepakat Beli BBM Murni dari Pertamina
| Sabtu, 20 September 2025 | 06:33 WIB

4 SPBU Swasta Sepakat Beli BBM Murni dari Pertamina

"Saya ingin menjelaskan, impor ini bukan satu pintu. Kuota impornya (SPBU swasta) sudah diberikan 110% dibandingkan dengan tahun 2024,"

KAI Konsumsi 139,86 Juta Liter BBM Bersubsidi
| Sabtu, 20 September 2025 | 06:30 WIB

KAI Konsumsi 139,86 Juta Liter BBM Bersubsidi

BBM subsidi digunakan untuk operasional kereta penumpang maupun angkutan barang, termasuk klinker, parcel, peti kemas, hingga semen.

Beri Kemudahan Petani Mengakses Program Penanaman Kembali
| Sabtu, 20 September 2025 | 06:28 WIB

Beri Kemudahan Petani Mengakses Program Penanaman Kembali

Komoditas yang diprioritaskan dalam program penanaman kembali mencakup tebu, kakao, kelapa, kopi, kacang mete, dan pala.

INDEKS BERITA

Terpopuler