Australia Akan Memperketat Aturan Visa Pelajar

Kamis, 21 Maret 2024 | 12:19 WIB
Australia Akan Memperketat Aturan Visa Pelajar
[ILUSTRASI. Pemerintah Australia memperketat aturan visa pelajar. REUTERS/Loren Elliott]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia akan mulai menerapkan aturan visa yang lebih ketat bagi pelajar asing minggu ini. Penyebabnya, data resmi menunjukkan migrasi ke Australia kembali mencapai rekor tertinggi. Kondisi ini berpotensi makin memperburuk pasar sewa properti yang sudah ketat.

Mulai Sabtu pekan ini, persyaratan bahasa Inggris untuk visa pelajar dan pascasarjana akan ditingkatkan. Pemerintah juga berwenang menangguhkan langkah institusi pendidikan merekrut pelajar dari luar negeri jika terjadi pelanggaran peraturan.

“Kebijakan yang diberlakukan mulai akhir pekan ini diharapkan menurunkan tingkat migrasi sekaligus mewujudkan komitmen kami dalam strategi migrasi untuk memperbaiki sistem rusak yang kami warisi,” kata Clare O’Neil, Menteri Dalam Negeri Australia, dalam sebuah pernyataan, Kamis (21/3).

Baca Juga: Bursa Australia Ditutup Tergelincir Rabu (20/3), Saham Perbankan Berbelok Arah

Tes bagi pelajar dengan skema baru akan diberlakukan untuk menindak lebih lanjut pelajar internasional yang datang ke Australia terutama untuk bekerja. Selain itu, ketentuan tidak boleh tinggal lebih lama akan diterapkan pada lebih banyak visa pengunjung.

Tahun lalu, pemerintah Australia juga sudah mengeluarkan sejumlah langkah untuk membatasi migrasi ke negeri kanguru ini. Australia antara lain menutup konsesi era COVID yang diperkenalkan oleh pemerintahan sebelumnya.

Di antaranya, Australia menghapuskan jam kerja tidak terbatas bagi pelajar internasional. Pemerintah mengatakan peraturan akan diperketat bagi pelajar. Ini diharapkan dapat mengurangi separuh jumlah migran dalam dua tahun.

Baca Juga: Tourism Western Australia Luncurkan Panduan Wisata Muslim bagi Turis Indonesia

Australia meningkatkan jumlah migrasi tahunannya pada tahun 2022 untuk membantu dunia usaha merekrut staf guna mengisi kekurangan tenaga kerja setelah pandemi COVID-19 mengharuskan adanya kontrol perbatasan yang ketat, dan melarang pelajar serta pekerja asing keluar selama hampir dua tahun.

Namun masuknya pekerja asing dan pelajar secara tiba-tiba telah memperburuk tekanan pada pasar sewa yang sudah ketat.

Data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia hari ini menunjukkan angka imigrasi bersih naik 60% mencapai rekor di 548.800 di Juni-September 2023. Ini lebih tinggi dari 518.000 orang pada periode yang berakhir di Juni 2023.

Baca Juga: Sesuai Ekspektasi, Bank Sentral Australia Pertahankan Suku Bunga 4,35%

Secara keseluruhan, populasi Australia meningkat 2,5% menjadi 26,8 juta orang pada tahun ini per September 2023. Ini merupakan laju pertumbuhan tercepat yang pernah tercatat.

Rekor migrasi ini didorong oleh pelajar dari India, China dan Filipina. Migrasi ini memperluas pasokan tenaga kerja dan menahan tekanan upah. Namun hal ini memperburuk pasar perumahan yang sudah ketat, di mana lowongan sewa berada pada rekor terendah dan kenaikan biaya konstruksi membatasi pasokan baru.

O'Neil mengatakan, tindakan pemerintah sejak September lalu telah menyebabkan penurunan tingkat migrasi. Pemberian visa pelajar internasional baru-baru ini turun sebesar 35% dibandingkan tahun sebelumnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Penanaman Modal Asing (PMA) Terus Naik, Penyerapan Tenaga Kerja Masih Minim
| Minggu, 27 April 2025 | 10:00 WIB

Penanaman Modal Asing (PMA) Terus Naik, Penyerapan Tenaga Kerja Masih Minim

Investasi pada proyek hilirisasi tambang, sebagai porsi terbesar dalam total PMA, cenderung memiliki serapan tenaga kerja yang tidak besar.

Serap Kembali Dana IPO, Bukalapak Tambah Modal Entitas Anak Lebih dari Rp 500 Miliar
| Minggu, 27 April 2025 | 09:00 WIB

Serap Kembali Dana IPO, Bukalapak Tambah Modal Entitas Anak Lebih dari Rp 500 Miliar

Secara rinci, dana IPO yang sudah terealisasi paling banyak diperuntukkan untuk modal kerja BUKA sebesar Rp 6,9 triliun.

Profit 36,80% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (27 April 2025)
| Minggu, 27 April 2025 | 08:45 WIB

Profit 36,80% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (27 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (27 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 36,80% jika menjual hari ini.

Bijak Belanja saat Ekonomi Sedang Merana
| Minggu, 27 April 2025 | 08:00 WIB

Bijak Belanja saat Ekonomi Sedang Merana

Masyarakat ada baiknya menahan pembelian barang-barang yang tidak perlu di tengah kondisi ekonomi yang lesu seperti sekarang.

Harga Emas Meroket, Momentum Beli Bertahap atau Ambil Untung
| Minggu, 27 April 2025 | 07:05 WIB

Harga Emas Meroket, Momentum Beli Bertahap atau Ambil Untung

Harga emas Antam sempat tembus rekor Rp 2 juta per gram. Simak potensi harga di sisa tahun ini dan saran memanfaatkan momentum bullish.

Goldman Sachs Prediksi BI Bisa Pangkas Suku Bunga 100 bps, Begini Efeknya ke Saham
| Minggu, 27 April 2025 | 07:00 WIB

Goldman Sachs Prediksi BI Bisa Pangkas Suku Bunga 100 bps, Begini Efeknya ke Saham

Goldman Sachs memprediksi Bank Indonesia (BI) bakal memangkas suku bunga sebesar 100 bps menjadi 4,75%.

Potensi Cuan Besar, Konglomerasi Ramai-ramai Terjang Bisnis Air Minum Dalam Kemasan
| Minggu, 27 April 2025 | 06:30 WIB

Potensi Cuan Besar, Konglomerasi Ramai-ramai Terjang Bisnis Air Minum Dalam Kemasan

Sebanyak 40% masyarakat Indonesia mengandalkan air kemasan sebagai sumber air minum. Seberapa menariknya bisnis AMDK di

Efek BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75% untuk Pasar
| Minggu, 27 April 2025 | 06:16 WIB

Efek BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75% untuk Pasar

Menahan BI Rate dapat membantu menjaga daya tarik aset keuangan domestik dan meredam potensi aliran modal keluar yang bisa menekan rupiah.

Pengendali Getol Tambah Kepemilikan, Free Float Saham Tempo Scan (TSPC) Kian Tergerus
| Minggu, 27 April 2025 | 05:43 WIB

Pengendali Getol Tambah Kepemilikan, Free Float Saham Tempo Scan (TSPC) Kian Tergerus

Besaran free float PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) saat ini menunjukkan bahwa saham ini sudah kurang likuid dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pancing Optimisme Lokal
| Minggu, 27 April 2025 | 05:00 WIB

Pancing Optimisme Lokal

​Lewat World Economic Outlook edisi April 2025, IMF memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari sebesar 3,3% menjadi 2,8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler