Ayam Impor Menyerbu Indonesia, Peminat Saham CPIN dan Japfa Tak Perlu Khawatir

Kamis, 25 Juli 2019 | 09:51 WIB
Ayam Impor Menyerbu Indonesia, Peminat Saham CPIN dan Japfa Tak Perlu Khawatir
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA .Ayam ras impor bakal menyerbu pasar Indonesia pasca kemenangan Brasil dalam gugatannya di World Trade Organization (WTO). Hal ini menjadi sentimen negatif bagi emiten poultry seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).

Meski demikian, investor dan peminat saham-saham poultry tidak perlu khawatir secara berlebihan. Pasalnya, taji ayam impor diyakini tak setajam ayam lokal.

Michael Wilson Setjoadi, analis RHB Sekuritas Indonesia punya dua alasan kenapa dampak serbuan ayam impor akan minimal ke industri poultry di tanah air.

Pertama, ayam ras impor, termasuk dari Brasil kemungkinan besar bakal masuk ke Indonesia dalam bentuk daging beku atau olahan seperti nugget (frozen food).

Persoalan jarak yang terlalu jauh akan menyulitkan produsen ayam di luar negeri untuk menyediakan ayam yang masih segar. Padahal, konsumen di Indonesia lebih senang membeli ayam yang baru dipotong.

"Sekitar 85% pasar ayam di Indonesia itu dalam bentuk fresh, baru dipotong," kata Michael ke KONTAN, (25/7).

Sementara daging ayam beku dan produk olahan berbagi market share yang tersisa, yakni sebesar 15%.

Selain soal jarak, senjata berikutnya yang dimiliki emiten poultry adalah....

Isu halal

Kedua, emiten poultry di Indonesia sejatinya sudah punya senjata untuk menghadapi ayam impor, terutama dari Brasil. Produk-produk yang dihasilkan emiten poultry di tanah air sudah dilengkapi sertifikasi halal.

Dengan penduduk yang mayoritas muslim, kehalalan produk menjadi isu sensitif yang mestinya bisa dimainkan untuk menghadapi taji ayam Brasil.

Meski demikian, sedikit atau banyak, masalah ayam impor memang menjadi beban emiten-emiten poultry. Juga ratusan ribu peternak ayam broiler di Indonesia.

Sentimen ini pula yang menjadi salah satu penekan pergerakan harga saham poultry seperti CPIN dan Japfa belakangan ini.

Meski demikian, berpegang dengan dua alasan tadi, ia yakin sentimennya hanya sesaat.

Dus, ia masih mempertahankan target price (TP) CPIN dan JPFA. TP JPFA ada di Rp 2.250 per saham. Sementara TP CPIN di Rp 4.900 per saham. "Rekomendasi tetap buy untuk JPFA dan CPIN," tukasnya.

Potensi serbuan ayam ras impor terbuka setelah Indonesia kalah di sidang organisasi perdagangan dunia, World Trade Organization (WTO). Gugatan itu dilayangkan Brasil sejak 2017 lalu.

Bagikan

Berita Terbaru

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas
| Minggu, 07 Desember 2025 | 12:24 WIB

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas

Kendati ekspansi bisa mendorong kinerja jangka panjang, tekanan biaya operasional dan fluktuasi harga komoditas menjadi risiko emiten ini

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:55 WIB

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut

Tren perbaikan kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kemungkinan memang masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:21 WIB

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

Ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing.

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:09 WIB

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember

Secara historikal, ada beberapa saham yang cenderung mengalami penguatan pada Desember sehingga menjadi favorit banyak investor.

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:00 WIB

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun

Realisasi penerbitan SBN Ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun, termasuk Sukuk Tabungan ST015.

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:10 WIB

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, demam perjalanan darat mulai terasa. Kursi sleeper bus diburu pelancong untuk liburan.

 
Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir

Sepekan ini dolar AS cukup tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (The Fed).

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,46% sepekan periode 1-5 Desember 2025. IHSG ditutup pada 8.632,76.

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:45 WIB

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,

Untuk memastikan ketersediaan bahan baku kentang, PepsiCo Indonesia menggandeng petani di Jawa Barat. 

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:40 WIB

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba

Menyambut musim liburan, berbagai kelas bermain untuk anak kini dibuka dengan ragam aktivitas seru yang mengasah kreativitas.

 
INDEKS BERITA

Terpopuler