Bancakan Koperasi

Jumat, 13 Juni 2025 | 10:00 WIB
Bancakan Koperasi
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Tedy Gumilar. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Tedy Gumilar | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Target pemerintah mendirikan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebentar lagi akan terwujud. Pada 3 Maret 2025 di rapat terbatas yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan peluncurannya akan digelar pada 13 Juli 2025. 

Nah, merujuk data Kementerian Koperasi, per 4 Juni 2025 sudah ada 78.719 Koperasi Merah Putih yang didirikan melalui Musyarawah Desa Khusus. Sementara yang sudah berbentuk badan hukum baru 17.659 unit.

Ini jelas perkembangan signifikan, yang pada satu sisi bisa diapresiasi. Sebagai catatan, Prabowo baru merilis Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih pada 27 Maret. 

Namun pada saat bersamaan, proses pembentukannya yang begitu cepat perlu diwaspadai. Maklum, Koperasi Merah Putih sangat rawan menjadi bancakan, terutama oleh para pihak pendukung kekuasaan. 

Kalau di pusat, para elit dapat jatah jadi pejabat negara hingga komisaris perusahaan pelat merah. Di desa, jabatan pengurus Koperasi Merah Putih jadi rebutan kader partai penguasa hingga di tingkat akar rumput.

Ini bukan isapan jempol semata atau kekhawatiran yang hanya tercermin di hasil survei lembaga independen, seperti studi yang dirilis Celios pada 4 Juni 2025. Meski tak mendapat atensi luas dan boleh jadi tidak mencerminkan kondisi keseluruhan, kisruh pembentukan Koperasi Merah Putih menguar di berbagai daerah. Ada yang muncul ke permukaan, tak sedikit pula yang hanya berani dibicarakan di warung kopi dan pos ronda.

Salah satunya, keluh kesah seorang Sekretaris Kelurahan di Depok, Jawa Barat. Rapat pembentukan struktur pengurus dan pengawas koperasi telah rampung digelar. Namun, prosesnya dimentahkan lantaran orang-orang yang telah disepakati sebagai pengurus, secara sepihak diganti dengan para kader partai pendukung pemerintah.

Proses yang sudah busuk sejak awal semacam ini, berpotensi menjadikan Koperasi Merah Putih sebagai ladang jarahan baru, setidak-tidaknya menjadi alat demi keuntungan pihak tertentu. Padahal, tujuan pembentukannya adalah demi kesejahteraan rakyat di desa, pemerataan, dan kemandirian ekonomi dengan memberikan ruang partisipasi masyarakat luas. 

Tapi, kita memang tak perlu heran, Sebab, guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi
| Senin, 15 September 2025 | 15:48 WIB

Pemerintah Siap Guyur Stimulus Rp 16,23 Triliun untuk Dorong Ekonomi

Ada delapan program akselerasi yang disiapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk insentif PPh pasal 21 DTP

PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan
| Senin, 15 September 2025 | 14:00 WIB

PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan

Pengusaha berharap pemerintah tak hanya andalkan PPN DTP, tetapi perlu dilengkapi dengan kebijakan lain yang lebih langsung menyentuh masyarakat.

Dorong Pertumbuhan UMKM, OJK Terbitkan Beleid Mempermudah Kredit ke UMKM
| Senin, 15 September 2025 | 12:24 WIB

Dorong Pertumbuhan UMKM, OJK Terbitkan Beleid Mempermudah Kredit ke UMKM

OJK menerbitkan POJK no 19 tahun 2025 tentang Kemudahan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Di Tengah Euforia Akuisisi Tambang Emas PSAB, Kinerja Keuangan UNTR Masih Menantang
| Senin, 15 September 2025 | 10:38 WIB

Di Tengah Euforia Akuisisi Tambang Emas PSAB, Kinerja Keuangan UNTR Masih Menantang

Setelah transaksi akuisisi Tambang Emas Doup milik PSAB rampung, maka UNTR akan mengelola dua tambang emas.​

Harga Saham BBCA Mulai Rebound Usai Dilanda Aksi Jual Besar-besaran Investor Asing
| Senin, 15 September 2025 | 08:22 WIB

Harga Saham BBCA Mulai Rebound Usai Dilanda Aksi Jual Besar-besaran Investor Asing

Valuasi harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) saat ini sudah lebih rendah dibanding rata-rata historisnya.

Saham FITT Terbang Duluan, Belakangan Baru Diumumkan Pengendali Anyar Bakal Datang
| Senin, 15 September 2025 | 07:44 WIB

Saham FITT Terbang Duluan, Belakangan Baru Diumumkan Pengendali Anyar Bakal Datang

Saat ini PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) hanya memiliki satu aset properti yang sudah beroperasi di Majalengka.

Aplikasi Digital Bank Syariah Bukan Lagi Tren, Sudah Jadi Kebutuhan
| Senin, 15 September 2025 | 07:39 WIB

Aplikasi Digital Bank Syariah Bukan Lagi Tren, Sudah Jadi Kebutuhan

Bank syariah terus menggenjot pengembangan aplikasi digital untuk memperluas basis nasabah ritel.     

Hemat Waktu dan Biaya dalam Rekrutmen dengan Aplikasi Berbasis AI
| Senin, 15 September 2025 | 07:28 WIB

Hemat Waktu dan Biaya dalam Rekrutmen dengan Aplikasi Berbasis AI

Dunia rekrutmen serta penilaian SDM membutuhkan bantuan teknologi AI. Tentu, ini menciptakan peluang bisnis aplikasi berbasis AI yang menarik.

Menyulap Limbah Jadi Gas Bersih untuk Energi
| Senin, 15 September 2025 | 07:19 WIB

Menyulap Limbah Jadi Gas Bersih untuk Energi

Pemerintah siap mengembangkan BioCNG berbasis limbah sebagai sumber energi terbarukan. Caranya?     

Penawaran SR023 Berakhir Hari Ini (15/9), Masih Ada Kuota Tersisa
| Senin, 15 September 2025 | 06:30 WIB

Penawaran SR023 Berakhir Hari Ini (15/9), Masih Ada Kuota Tersisa

Batas akhir penawaran SR023 15 September 2025 dengan kupon 5,80% vs saham, mana yang lebih menguntungkan?

INDEKS BERITA

Terpopuler