Bank AS Proses Pembayaran Rusia untuk Kupon Obligasi yang Jatuh Tempo Awal Pekan Ini

Selasa, 22 Maret 2022 | 11:52 WIB
Bank AS Proses Pembayaran Rusia untuk Kupon Obligasi yang Jatuh Tempo Awal Pekan Ini
[ILUSTRASI. Pejalan kaki di depan papan nilai tukar dolar AS dan euro terhadap rubel di sebuah jalan di Moskow, Rusia, 28 Februari 2020.REUTERS/Evgenia Novozhenina]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. JPMorgan Chase & Co tengah memproses dana pelunasan kupon obligasi negara Rusia yang jatuh tempo pada 2029, demikian penuturan seorang sumber. Kegiatan bank koresponden itu mengisyaratkan Rusia mampu menghindar dari jebakan default untuk kedua kalinya dalam sepekan terakhir. 

Kupon obligasi negara Rusia yang berkode RU179795094 senilai US$ 66 juta jatuh tempo pada Senin kemarin. Rusia memiliki waktu hingga 30 hari sejak jatuh tempo untuk melakukan pembayaran.

Pekan lalu, Rusia membayar bunga atas dua obligasi negara, mengurangi keraguan pasar tentang kesediaan dan kemampuannya untuk membayar utang luar negeri. Keraguan itu muncul setelah negara-negara Barat menjatuhkan serangkaian sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.

Rusia terakhir kali mendapatkan status default pada krisis keuangan 1998. Sedangkan obligasi luar negeri Rusia mengalami default terakhir kali pada revolusi yang berujung ke jatuhnya kekaisaran Rusia pada tahun 1917.

Baca Juga: Harga Emas Naik Lagi, Pertempuran Ukraina Meningkatkan Permintaan Safe-Haven

JPMorgan pada Senin berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan Amerika Serikat untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan, kata sumber yang mengetahui situasi tersebut.

Pembayaran telah pindah ke langkah berikutnya sebelum uang itu diserahkan kepada pemegang obligasi, sumber tersebut menambahkan. Reuters tidak dapat mengetahui bank mana yang bertindak sebagai agen pembayaran obligasi tersebut.

Pada pembayaran kupon obligasi pekan lalu, bank koresponden yang memproses pembayaran adalah JPMorgan, sementara agen pembayaran yang mendistribusikan dana ke pemegang obligasi adalah Citigroup Inc.

Rusia memiliki 15 obligasi internasional yang beredar dengan nilai nominal sekitar $40 miliar. Sebelum krisis Ukraina, kepemilikan atas obligasi negara Rusia sekitar $20 miliar berada di tangan pengelola dana investasi dan pengelola uang di luar Rusia.

Baca Juga: Abramovich Jual Perusahaannya ke Direktur Chelsea di Hari Pertama Invasi Rusia

Ujian Rusia berikutnya adalah pembayaran dua kupon obligasi dolar berkode RU011428878. Kupon pertama senilai US$ 102 juta jatuh tempo pada tanggal 28 Maret. Pembayaran kupon berikutnya, senilai US$ 447 juta jatuh tempo pada 31 Maret. 

Rusia juga harus menyiapkan pembayaran terbesar di tahun ini dalam dolar AS pada 4 April mendatang. Saat itu, pokok obligasi berkode 78307ADC4 senilai US$ 2 miliar akan jatuh tempo.

Bahkan jika Rusia bersedia membayar, mungkin ada kendala yang akan muncul dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, terutama untuk obligasi yang harus dibayar dalam dolar. Mengingat, izin sementara yang dikeluarkan oleh Kantor Pengawasan Aset Asing AS berakhir pada 25 Mei. Rusia masih harus melunasi obligasi global yang jatuh tempo senilai hampir US$ 2 miliar sebelum akhir tahun.

Jika Rusia tidak melakukan pembayaran obligasi apa pun dalam masa tenggang yang ditentukan, atau membayar dalam rubel di mana dolar atau euro ditentukan, negeri itu otomatis berstatus default.

Rubel Rusia pada hari Senin stabil dan obligasi perbendaharaan OFZ kembali diperdagangkan, meskipun dalam mode yang tidak stabil. Saham dan obligasi terakhir diperdagangkan di Bursa Moskow pada 25 Februari dan bank sentral belum mengatakan kapan perdagangan ekuitas dapat dilanjutkan. Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, menyebutnya sebagai "operasi khusus."

Bagikan

Berita Terbaru

Siantar Top (STTP) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:20 WIB

Siantar Top (STTP) Bidik Pertumbuhan Dobel Digit

STTP akan memfokuskan pengembangan dengan dua pendekatan utama, yakni memperluas distribusi ke negara yang belum terjangkau 

Izin Dipermudah, Persaingan Bisnis Gadai Makin Sengit di Tahun Depan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:15 WIB

Izin Dipermudah, Persaingan Bisnis Gadai Makin Sengit di Tahun Depan

Pasar gadai di dalam negeri masih menawarkan daya tarik tinggi bagi pemain yang ingin menjajal bisnis ini.

Pelaku Industri Masih di Posisi Wait and See
| Rabu, 31 Desember 2025 | 04:10 WIB

Pelaku Industri Masih di Posisi Wait and See

IKI untuk industri yang berorientasi ekspor maupun pasar domestik kompak melambat pada akhir tahun ini.

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

INDEKS BERITA