Bank Digital Beda-Beda Menyikapi Penurunan Suku Bunga Acuan

Senin, 21 Oktober 2024 | 04:40 WIB
Bank Digital Beda-Beda Menyikapi Penurunan Suku Bunga Acuan
[ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Allobank di Jakarta, Selasa (16/7/2024). Pada Mei 2024, Bank Indonesia (BI) mencatat nominal transaksi perbankan digital mencapai Rp 5.570,49 triliun atau meningkat 10,82% secara tahunan. Perbankan digital tumbuh pesat karena sejumlah faktor seperti keamanan data dan transaksi, fleksibilitas dalam mengakses aplikasi, fitur aplikasi yang lengkap, serta integrasi dengan layanan keuangan lain. (KONTAN/Baihaki)]
Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan bank digital dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK) makin ketat. Efeknya banyak bank digital yang memilih mempertahankan suku bunga simpanannya, meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) telah turun. 

Bahkan ada yang menaikkan bunga simpanan untuk menarik minat nasabah dan  menjadi pendorong pertumbuhan DPK bank. Bank Allo Indonesia Tbk (Allo Bank),  misalnya, pada awal Agustus 2024 menaikkan tingkat suku bunga simpanan Allo Grow dari 4,5% menjadi 5,25% per tahun. Sementara  bunga tabungan Allo Grow untuk periode 90 hari dan deposito Allo Grow tenor enam bulan naik dari 5% menjadi 6,25%.

Baca Juga: MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp 500.000 Gratis, Penyedia Jasa Pembayaran Untung?

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Investasi Dana Publik Terlecut Kinerja Pasar
| Senin, 21 Oktober 2024 | 06:35 WIB

Investasi Dana Publik Terlecut Kinerja Pasar

Investasi Dana Publik Terlecut Kinerja Pasar

Harga Membayangi Prospek Kinerja Emiten Logam
| Senin, 21 Oktober 2024 | 06:00 WIB

Harga Membayangi Prospek Kinerja Emiten Logam

Industri emiten logam dasar tertekan pelemahan aktivitas industri dan manufaktur China 

Hari Pertama Prabowo Jadi Presiden, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 21 Oktober 2024 | 05:31 WIB

Hari Pertama Prabowo Jadi Presiden, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Tantangan Prabowo ke depan berat.

Bisnis Paylater Kian Merekah Saat Daya Beli Melemah
| Senin, 21 Oktober 2024 | 04:41 WIB

Bisnis Paylater Kian Merekah Saat Daya Beli Melemah

Bisnis Paylater Kian Merekah Saat Daya Beli Melemah

Selamat Bekerja Prabowo-Gibran
| Senin, 21 Oktober 2024 | 04:41 WIB

Selamat Bekerja Prabowo-Gibran

Presiden Prabowo perlu membuat program yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Mark Dynamics Indonesia (MARK) Memacu Penjualan Ekspor
| Senin, 21 Oktober 2024 | 04:41 WIB

Mark Dynamics Indonesia (MARK) Memacu Penjualan Ekspor

MARK menargetkan pendapatan sebesar Rp 800 miliar di tahun ini.

Presiden Baru, Harapan Baru Bagi Perbankan
| Senin, 21 Oktober 2024 | 04:41 WIB

Presiden Baru, Harapan Baru Bagi Perbankan

Kredit perumahan dan infrastruktur diproyeksikan terdongkrak program Prabowo-Gibran

Bank Digital Beda-Beda Menyikapi Penurunan Suku Bunga Acuan
| Senin, 21 Oktober 2024 | 04:40 WIB

Bank Digital Beda-Beda Menyikapi Penurunan Suku Bunga Acuan

Banyak bank digital yang memilih mempertahankan suku bunga simpanannya

OJK Bantah Maybank Bakal Akuisisi Bank Panin
| Senin, 21 Oktober 2024 | 04:40 WIB

OJK Bantah Maybank Bakal Akuisisi Bank Panin

Tidak ada rencana akuisisi itu hanya market speculation

Beban Prabowo
| Senin, 21 Oktober 2024 | 04:40 WIB

Beban Prabowo

Prabowo juga mendapat beban berupa daya beli melorot dan penurunan kelas menengah sekitar 9,48 juta.

INDEKS BERITA

Terpopuler