Bank Dunia Sarankan Thailand Garap Ekonomi Digital dan Sirkular

Selasa, 22 Februari 2022 | 17:08 WIB
Bank Dunia Sarankan Thailand Garap Ekonomi Digital dan Sirkular
[ILUSTRASI. Pantai Cha-Am, Provinsi Phetchaburi, Thailand yang sepi pengunjung di saat pandemi. 25 Desember 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Teknologi digital dan disruptif serta pengembangan ekonomi sirkular dapat mencetak US$ 3,4 miliar dalam bentuk investasi, tabungan, dan pendapatan tambahan bagi Thailand, demikian pernyataan Bank Dunia, Selasa (22/2).

Thailand yang memiliki ekonomi senilai US$ 544 miliar sebelum pandemi  membutuhkan model pertumbuhan berbasis inovasi. Negeri Gajah Putih itu juga harus mengatasi kendala investasi asing yang ada untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih baik dan menjadi negara berpenghasilan tinggi, demikian pernyataan Bank Dunia.

Mengadopsi ekonomi sirkular, yang melibatkan produksi, penyewaan, perbaikan, peningkatan dan daur ulang sebanyak mungkin, dapat menghasilkan penghematan biaya sebesar US$ 1,6 miliar. Ekonomi semacam itu juga mendatangkan pendapatan tambahan untuk sektor swasta, terutama pertanian, konstruksi, dan elektronik.

Bank Dunia menyatakan, tambahan US$ 1,8 miliar per tahun dapat dihasilkan oleh percepatan penggunaan teknologi digital. Sebagian besar akan mengalir dari investasi baru dan perluasan sektor di mana Thailand berada pada posisi yang baik, seperti e-commerce dan fintech.

Baca Juga: Inggris Berniat Ubah Aturan Modal Asuransi, Dana Puluhan Miliar Poun Tak Lagi Mati

"Dengan Covid-19, teknologi digital dan disrupsi telah menjadi kunci dalam menjaga bisnis tetap bertahan," kata Menteri Keuangan Thailand Arkhom Termpittayapaisith seperti dikutip dalam pernyataan Bank Dunia.

Ekonomi yang didorong oleh pariwisata dan konsumsi, dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia, tumbuh 1,6% tahun lalu. Angka itu menjadikan Thailand sebagai negara dengan pertumbuhan yang paling lambat di kawasan. Pemerintah Thailand memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di kisaran 3,5-4,5%. 

Bank Dunia menyarankan Thailand untuk memperkuat reformasi struktural, yang akan mendorong bisnis dan investasi dalam inovasi digital dan teknologi sirkular.

Bagikan

Berita Terbaru

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:58 WIB

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini

Saham ritel berpotensi bangkit di sisa 2025. Simak proyeksi pertumbuhan laba 2026 dan rekomendasi saham ACES, MIDI, hingga ERAA.

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:40 WIB

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan

Penerapan sejumlah regulasi baru dan tingginya inflasi medis akan mempengaruhi bisnis asuransi jiwa di Indonesia di 2026

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:17 WIB

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?

Prospek kinerja DSNG di 2026 dinilai solid berkat profil tanaman sawit muda dan permintaan CPO yang kuat.

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:15 WIB

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana

Langkah ini  untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kepastian layanan, dan memperkuat tata kelola pendaftaran produk investasi reksadana. 

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:11 WIB

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Kontrak tersebut terkait tambang Blackwater. Perpanjangan kontrak yang diperoleh pada 21 Desember 2025 tersebut bernilai sekitar A$ 740 juta. 

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:45 WIB

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor semen berpeluang memasuki fase pemulihan pada 2026 setelah melewati tahun yang menantang.

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras

Tercatat 290 perusahaan memperoleh tax holiday, dengan 102 perusahaan telah beroperasi dan merealisasikan investasi sebesar Rp 480 triliun.

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi

Kebijakan pemangkasan produksi nikel oleh Pemerintah RI diharapkan mendongkrak harga sehingga akan berefek positif ke emiten.

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:42 WIB

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan

Hingga saat ini, total investasi Grup Astra di bidang jasa kesehatan telah mencapai sekitar Rp 8,6 triliun.

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:39 WIB

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah

Kenaikan M2 lebih banyak ditopang oleh peningkatan uang kuasi, terutama simpanan berjangka dan tabungan di perbankan. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler