Bank Tidak Pilih Obligasi Akibat Bunga Tinggi

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 05:30 WIB
Bank Tidak Pilih Obligasi Akibat Bunga Tinggi
[ILUSTRASI. Paparan publik penerbitan Green Bond Tahap I 2023 oleh Bank Mandiri.]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi likuiditas ketat, perbankan tetap tidak terburu-buru dalam mencari alternatif sumber pendanaan. Bank masih memilih mengandalkan dana pihak ketiga, ketimbang mencari pendanaan eksternal, seperti menerbitkan obligasi.

Perbankan saat ini masih pikir-pikir untuk menerbitkan surat utang. Pefindo mencatat, di semester I-2024, penerbitan obligasi dari sektor perbankan hanya Rp 5,7 triliun. 

Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo, Danan Dito menyebut, di semester II-2024 penerbitan obligasi perbankan bisa lebih sedikit. Dia menyebut, mandat yang diterima Pefindo baru Rp 4,9 triliun. "Sedikit lebih kecil memang, yang akan menerbitkan obligasi empat bank," ujar dia, Jumat (2/8).

Baca Juga: BRI Kembali Ditunjuk KSEI Sebagai Bank Pembayaran dan Bank Administrator RDN

Dito menyebut, kebutuhan perbankan menerbitkan obligasi saat ini tak besar, lantaran pertumbuhan kredit tidak setinggi seperti yang diperkirakan di awal tahun. Ia juga melihat likuiditas perbankan masih cukup terjaga. 

Ini nampak dari rasio alat likuid berbanding non-core deposit (AL/NCD) yang sebesar 112,33% dan alat likuid berbanding dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 25,37%. Dito menilai saat ini perbankan masih menghitung untung rugi menerbitkan obligasi atau menunggu bunga turun. 

Tunggu kondisi

Salah satu bank yang sudah memilih membatalkan penerbitan obligasi adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sejatinya, BRI masih memiliki jatah obligasi Rp 1,5 triliun hingga Juli 2024. 

Tapi BRI pilih stop menerbitkan obligasi, melihat potensi penurunan bunga di akhir 2024. Dua tahun terakhir, BRI telah memakai opsi penerbitan obligasi Rp 13,5 triliun, dari target Rp 15 triliun. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga menyebut masih wait and see. Bank Mandiri masih punya opsi penerbitan green bond sebesar Rp 5 triliun dari total plafon Rp 10 triliun. 

Baca Juga: Emiten Ramai Melunasi Obligasi, Cermati Rekomendasi Saham Berikut

Bank ini juga masih ada plafon euro medium term notes US$ 2,9 miliar dari plafon US$ 4 miliar. "Apabila dibutuhkan, Bank Mandiri memiliki opsi tersebut," ujar Darmawan. Pendanaan ekspansi bisnis masih bisa didukung DPK.

Direktur Keuangan BTN Nofry Rony mengungkapkan, pihaknya juga menunggu kondisi pasar kondusif untuk menerbitkan obligasi. Penerbitan obligasi pun dilakukan sebagai asset liability management dan bukan untuk menambah likuiditas.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pendapatan Riil Masyarakat Indonesia di Era Jokowi Kian Tergerus Beban Pajak & Iuran
| Senin, 09 September 2024 | 12:25 WIB

Pendapatan Riil Masyarakat Indonesia di Era Jokowi Kian Tergerus Beban Pajak & Iuran

Pemerintah perlu melakukan reformasi fiskal dengan menurunkan beban tarif PPN.

Saham-Saham FCA Melesat Hingga Ratusan Persen, Pengendali Punya Kepentingan?
| Senin, 09 September 2024 | 11:00 WIB

Saham-Saham FCA Melesat Hingga Ratusan Persen, Pengendali Punya Kepentingan?

Saham FUTR, KARW, LABA dan TIRT naik hingga ratusan persen dalam sebulan setelah masuk ke Papan Pemantauan Khusus.

Agresif Ekspansi, Akuisisi dan Buyback Belum Cukup Bikin Saham MTEL Bertenaga
| Senin, 09 September 2024 | 10:00 WIB

Agresif Ekspansi, Akuisisi dan Buyback Belum Cukup Bikin Saham MTEL Bertenaga

Mitratel (MTEL) sudah mengantongi opsi buyback saham hingga Rp 1,5 triliun.

Tutup Celah Penghindaran Pajak di Lima Negara
| Senin, 09 September 2024 | 09:33 WIB

Tutup Celah Penghindaran Pajak di Lima Negara

Ditjen Pajak menerbitkan lima Surat Edaran terkait perjanjian penghindaran pajak dengan lima negara

Setoran Pajak Turis Asing  di Bali Rp 211,8 Miliar
| Senin, 09 September 2024 | 09:28 WIB

Setoran Pajak Turis Asing di Bali Rp 211,8 Miliar

Setoran pajak turis asing belum optimal

Aliran Masuk Modal Asing Mulai Tersendat
| Senin, 09 September 2024 | 09:24 WIB

Aliran Masuk Modal Asing Mulai Tersendat

Bank Indonesia mencatat adanya capital outflow pada pekan pertama September 2024

Warga Kelas Menengah Masih Irit Belanja
| Senin, 09 September 2024 | 09:14 WIB

Warga Kelas Menengah Masih Irit Belanja

Data Mandiri Spending Index, masyarakat kelas menengah memprioritaskan belanja primer

Akumulasi Efek Global dan Lokal
| Senin, 09 September 2024 | 09:08 WIB

Akumulasi Efek Global dan Lokal

Ada perbedaan kondisi riil dengan data makro saat ini

Saham ITMA Terbang Seiring Aksi Para Investor Kakap Rajin Utak-Atik Kepemilikan
| Senin, 09 September 2024 | 07:21 WIB

Saham ITMA Terbang Seiring Aksi Para Investor Kakap Rajin Utak-Atik Kepemilikan

PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) baru masuk ke bisnis pembangkit listrik.

Cinema XXI (CNMA) Fokus Memperbesar Bisnis F&B
| Senin, 09 September 2024 | 07:20 WIB

Cinema XXI (CNMA) Fokus Memperbesar Bisnis F&B

Cinema XXI berencana untuk terus berinovasi dalam lini bisnis makanan dan minumannya.

INDEKS BERITA

Terpopuler