ILUSTRASI. Hingga September 2020, hasil investasi dana pensiun mencapai Rp 13,76 triliun atau turun 14,37% yoy. /Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/11/2020.
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil dari pengelolaan investasi di dana pensiun menciut. Pilihan penempatan dana yang lebih moderat yakni di instrumen obligasi dan pasar uang, menjadi penyebab.
Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuagan (DPLK) mencatat, instrumen terbesar yang dipilih oleh industri DPLK adalah deposito berjangka, Surat Berharga Negara (SBN), obligasi korporasi, reksadana dan saham. "Rendahnya hasil pengembangan investasi dana pensiun bisa jadi karena alokasi dana pensiun Indonesia ditempatkan kepada obligasi dan pasar uang," ujar Nur Hasan atau yang akrab disapa Nanang, Ketua Umum DPLK, dalam diskusi virtual pada Kamis (5/11).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.