Banyak Ekspansi, Timah (TINS) Menambah Belanja Modal Jadi Rp 2,58 Triliun

Rabu, 24 April 2019 | 10:10 WIB
Banyak Ekspansi, Timah (TINS) Menambah Belanja Modal Jadi Rp 2,58 Triliun
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) berencana menggenjot ekspansi di tahun ini. Emiten pelat merah ini telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,58 triliun di 2019. Besaran capex tersebut meningkat 118,64% dari realisasi penggunaan capex tahun 2018 sebesar Rp 1,18 triliun.

TINS akan menggunakan belanja modal tahun ini untuk meningkatkan kapasitas, produktivitas, efektivitas dan efisiensi produksi. Salah satunya adalah membangun smelter yang didukung teknologi fuming.

Teknologi ini dapat memproses kembali tin slag (non valued material) yang saat ini tidak bisa diambil dengan menggunakan tanur. Smelter ini juga disokong teknologi ausmelt untuk memproses kadar bijih timah antara 40%–60%.

Direktur Utama TINS M. Riza Pahlevi Tabrani memperkirakan, tahun ini produksi TINS bisa tumbuh 20%–30%. Per 2018, produksi biji timah TINS mencapai 44.514 ton atau tumbuh 43% secara tahunan. Sementara volume penjualan logam timah mencapai 33.818 metrik ton atau naik 13% secara year on year (yoy).

Kinerja kuartal I

Hingga kuartal I-2019, TINS telah memproduksi biji timah 21.600 ton, naik 389% yoy. Produksi logam timah naik 304% secara yoy menjadi 16.300 metrik ton. Riza menyebut, hasil kinerja kuartal I akan menjadi pedoman kinerja sepanjang tahun ini.

Pada tahun ini, perusahaan pelat merah ini juga tengah menjalankan eksplorasi dengan pengusaha lokal di Nigeria untuk menambang timah di negara tersebut. Dalam kerjasama ini TINS memiliki 50% saham. Direktur Keuangan TINS Emil Ermindra mengatakan, TINS berinvestasi sebesar Rp 70 miliar dalam kerjasama tersebut.

Emiten yang menjadi bagian indeks KOMPAS100 ini berharap, kerjasama ini bisa meningkatkan cadangan timah. Per Oktober 2018, total cadangan aluvial TINS mencapai 415.358 ton dan bisa bertahan 10 tahun ke depan. "Kami akan mengkaji ekspansi ke negara lain seperti Myanmar. Mau investasi di sana atau jual bijih timah. Nanti kami perhatikan aturannya," ucap Emil.

Ekspansi tersebut diharapkan mampu mengerek laba bersih emiten ini Rp 1,2 triliun di tahun ini. Jika terwujud, laba tersebut melesat 125,84% dari tahun lalu Rp 531,35 miliar. Laba bersih TINS tahun lalu 35% dibagi sebagai dividen, nilainya setara dengan Rp 24,97 per saham.

Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo dalam riset menulis, peningkatan produksi dan kinerja TINS membuat saham emiten ini menarik dikoleksi. Dia menargetkan harga TINS mencapai Rp 1.700. Kemarin, harga TINS naik 4,49% ke Rp 1.395.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?
| Rabu, 12 November 2025 | 10:15 WIB

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?

MORA telah memiliki jaringan sendiri secara end to end, yaitu dari backbone international dan domestik, hingga jaringan dari rumah ke rumah.

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?
| Rabu, 12 November 2025 | 08:46 WIB

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?

Hingga September 2025, bisnis biodiesel telah menjadi tulang punggung pendapatan dan laba bersih PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah
| Rabu, 12 November 2025 | 08:45 WIB

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah

Sejak akhir Oktober, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan tren rebound yang kuat.

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)
| Rabu, 12 November 2025 | 08:39 WIB

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)

Pelemahan IHSG sejalan dengan aksi jual asing di saham-saham perbankan besar (big bank) dan aksi ambil untung di saham sektor komoditas. 

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot
| Rabu, 12 November 2025 | 08:37 WIB

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot

Kinerja emiten telekomunikasi masih tertekan di sepanjang sembilan bulan tahun ini. Penyebabnya, loyonya kontribusi segmen telepon dan data..

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3
| Rabu, 12 November 2025 | 08:30 WIB

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3

SBMA telah mengumumkan diversifikasi bisnis baru pada Oktober 2025 lalu, yakni konstruksi dan pengolahan limbah B3.​

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini
| Rabu, 12 November 2025 | 08:29 WIB

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini

Ketika seluruh proyek strategis tadi sudah beroperasi, maka Grup Merdeka akan diuntungkan berkat bertambahnya sumber pendapatan.

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit
| Rabu, 12 November 2025 | 08:26 WIB

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengantongi laba bersih sebesar US$ 3,89 juta per 30 September 2025. Angka ini menanjak 106,91% secara tahunan.

Harga Batubara Anjlok, Kinerja Indo Tambangraya Megah (ITMG) Jeblok
| Rabu, 12 November 2025 | 08:20 WIB

Harga Batubara Anjlok, Kinerja Indo Tambangraya Megah (ITMG) Jeblok

Di periode Januari-September 2025, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat laba bersih US$ 131 juta atau terkoreksi 52% secara tahunan.

Pembagian Dividen Bisa Menahan Laju IHSG
| Rabu, 12 November 2025 | 08:11 WIB

Pembagian Dividen Bisa Menahan Laju IHSG

Di balik manisnya pembagian dividen, sejumlah sentimen negatif kerap menghantui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).​

INDEKS BERITA

Terpopuler