Banyak makan korban, ini upaya pemerintah soal perlintasan sebidang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berupaya melakukan pencegahan kecelakaan kereta api akibat perlintasan sebidang.
Maklum saja, perlintasan sebidang berkontribusi paling besar terhadap angka kecelakaan yan melibatkan kereta.
Pada 2019 terdapat 260 kecelakaan kereta yang menelan korban jiwa 76 orang.
Pada 2018 ada 395 kecelakaan di perlintasan sebidang, dengan korban 245, baik luka ringan maupun meninggal dunia.
Baca Juga: Perlintasan sebidang kereta semi cepat Jakarta-Surabaya bisa sedot Rp 40 triliun
Mengacu data PT Kereta Api Indonesia (KAI), terdapat 1.223 perlintasan sebidang yang resmi.
Sementara perlintasan sebidang yang tidak resmi mencapai 3.419.
Sedangkan perlintasan tidak sebidang, baik flyover ataupun underpass, berjumlah 349.
Pencegahan lewat anggaran
Dus, pemerintah akan menambah anggaran pengamanan di perlintasan sebidang dan alat keselamatan di perlintasan kereta api.
Tahun ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemhub) memiliki alokasi anggaran infrastructure maintenance operation (IMO) Rp 1,1 triliun.
Jumlah itu turun tipis dari tahun lalu Rp 1,3 triliun.
Dana tersebut antara lain untuk pemeliharaan dan pengamanan perlintasan sebidang kereta.
Dana itu juga termasuk untuk membuat jembatan layang (flyover) guna menggantikan perlintasan sebidang.
Baca Juga: Pemkot Bogor kian serius mendatangkan trem (kereta dalam kota)
"Tahun depan, kami sudah sepakat menambah dana IMO menjadi Rp 1,5 triliun, dan untuk perlintasan sebidang saja Rp 500 miliar," kata Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis, saat Forum Group Discusion Perlintasan Sebidang Tanggung, kemarin (6/9).
Anggaran pengamanan perlintasan sebidang juga ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp 50 miliar. Komisi V akan memperbesar anggaran ini pada 2020.
Kebetulan, DPR tengah membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
Ada 200 titik di Jawa
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri menambahkan, pemerintah bakal menyiapkan 250 alat keselamatan rel kereta.
Itu terdiri dari 200 titik di Pulau Jawa, lalu 50 titik di Sumatra.
Alat keselamatan berupa rambu peringatan hingga palang pintu di perlintasan sebidang.
Sekretaris Jenderal Kemhub Djoko Sasono berharap, peningkatan pencegahan kecelakaan di perlintasan sebidang juga dilakukan pemerintah daerah (pemda).
Soalnya, jalan yang memiliki perlintasan sebidang bukan hanya jalan nasional yang merupakan tanggungjawab pemerintah pusat.
Baca Juga: Perlintasan sebidang kereta semi cepat Jakarta-Surabaya bisa sedot Rp 40 triliun
"Ada juga jalan daerah yang dikelola pemda. Pemda harus berperan aktif meningkatkan standar keselamatan," ujar Djoko.