Beban Berat Ekonomi Usai Kelahiran Danantara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi membentuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2). Lembaga baru ini akan mengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) senilai US$ 900 miliar, setara Rp 14.715 triliun dan diharapkan bisa membawa ekonomi Indonesia makin melaju.
Tapi sejumlah ekonom menyebut faktor risiko Danantara jauh lebih besar ketimbang manfaatnya. Peneliti Senior Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Deni Friawan mengatakan, salah satu potensi risikonya adalah hilangnya penerimaan negara dari dividen BUMN dalam jangka pendek, sehingga APBN bisa mengalami tekanan finansial.
Baca Juga: Modal Danantara US$ 20 Miliar, CELIOS Sebut Bisa Fokus Ke Sektor Riil
