Beban Keuangan Menekan Indofood CBP (ICBP)

Kamis, 26 Agustus 2021 | 05:05 WIB
Beban Keuangan Menekan Indofood CBP (ICBP)
[]
Reporter: Dityasa H. Forddanta, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sepanjang paruh waktu tahun ini mencatat aba bersih Rp 3,21 triliun. Pencapaian ini turun 4,64% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 3,38 triliun.

Laba ICBP tertekan oleh kenaikan beban keuangan yang melesat 17 kali lipat secara tahunan menjadi Rp 1,48 triliun, dampak dari akuisisi Pinehill Corpora Limited dan Steele Lake. beberapa waktu lalu.

ICBP perlu merogoh kocek hingga US$ 2,99 miliar atau setara Rp 44,25 triliun yang sebagian besar berasal dari pinjaman. Skema ini menyebabkan ICBP menanggung rugi bersih atas selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan senilai Rp 767,84 miliar.

Pada saat yang bersamaan, ICBP juga mencatat beban bunga dan beban bank senilai Rp 703,54 miliar. Angka ini lompat delapan kali lipat dibanding semester I-2020, Rp 78,1 miliar.

Efek konsolidasi

Kenaikan beban keuangan tak mampu mengkompensasi kenaikan pendapatan ICBP. Padahal, perusahaan mencatat kenaikan pendapatan konsolidasi hingga 22,35% secara tahunan.

Sebagai catatan, kenaikan tersebut juga merupakan efek konsolidasi kinerja keuangan Pinehill mulai akhir kuartal ketiga 2020. Akuisisi Pinehill sendiri rampung pada Agustus 2020.

Meski laba bersih mengalami penurunan, core profit ICBP meningkat 25% secara tahunan menjadi Rp 3,95 triliun. Core profit tidak memperhitungkan non-recurring income dan selisih kurs yang belum terealisasi. "Ke depan, kami akan fokus untuk memperkuat keunggulan operasional dan mempertahankan ketangguhan model bisnis yang terintegrasi," ujar Anthoni Salim Direktur Utama & CEO ICBP dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Rabu (25/8).

Berkat bisnis yang terdiversifikasi, penurunan laba bersih ICBP tak menyeret laba bersih INDF. yang masih tumbuh double digit. Perolehan ini mencerminkan kenaikan core profit INDF 37% secara tahunan menjadi Rp 3,92 triliun. Berkat kenaikan laba bersih, margin laba bersih INDF juga naik menjadi 7,3% dari 7,2%.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mimi Halimin sebelumnya merekomendasikan buy ICBP, target harga Rp 11.300 per saham. Namun dia kini meninjau kembali rekomendasi ini.

Selain kinerja keuangan yang di bawah ekspektasi, margin kotor ICBP juga mengalami penurunan baik secara tahunan maupun kuartalan. "Kami menduga ini karena tekanan kenaikan harga komoditas," ujar Mimi, kemarin.

Mimi juga meninjau kembali rekomendasi INDF setelah mendapatkan rincian kinerja lebih lanjut. Rekomendasi terakhirnya adalah buy, target harga Rp 8.300 per saham.

 

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Masih Rawan Koreksi di Akhir Pekan Ini
| Jumat, 14 November 2025 | 06:44 WIB

IHSG Masih Rawan Koreksi di Akhir Pekan Ini

IHSG masih rawan melanjutkan koreksi pada perdagangan Jumat (14/11), dengan support 8.353 dan resistance 8.384

Deretan Emiten Growth Stock Merajai Bursa
| Jumat, 14 November 2025 | 06:39 WIB

Deretan Emiten Growth Stock Merajai Bursa

Sejumlah saham dengan historis fundamental solid tergusur dari liga market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia 

Emiten Bersiap Tarik Pinjaman Bank di Tahun 2026, Ikhtiar Agar Bisnis Berbiak
| Jumat, 14 November 2025 | 06:36 WIB

Emiten Bersiap Tarik Pinjaman Bank di Tahun 2026, Ikhtiar Agar Bisnis Berbiak

Jika dana pinjaman bank dimanfaatkan dengan baik, bisa mempertebal margin perusahaan, sehingga laba per saham ikut naik.

Aksi Akuisisi Menyengat Saham Grup Bakrie
| Jumat, 14 November 2025 | 06:36 WIB

Aksi Akuisisi Menyengat Saham Grup Bakrie

Sepanjang tahun 2025, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melonjak.

Pergerakan Rupiah pada Jumat (14/11) Menanti Data Ekonomi
| Jumat, 14 November 2025 | 06:30 WIB

Pergerakan Rupiah pada Jumat (14/11) Menanti Data Ekonomi

Pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh pernyataan dovish beberapa pejabat the Federal Reserve (The Fed)

Racikan Sarimelati Kencana (PZZA) Menjaga Kinerja
| Jumat, 14 November 2025 | 06:30 WIB

Racikan Sarimelati Kencana (PZZA) Menjaga Kinerja

Fokus utama tahun depan adalah memperkuat inovasi produk, memperluas kanal digital, serta meningkatkan pengalaman pelanggan melalui renovasi gerai

Peluang Industri Farmasi dari Program Pemerintah
| Jumat, 14 November 2025 | 06:20 WIB

Peluang Industri Farmasi dari Program Pemerintah

Industri farmasi berupaya menyesuaikan dan beradaptasi dengan enam program pemerintah di sektor kesehatan

Dana Kelolaan Reksadana Tersokong Pendapatan Tetap dan Pasar Uang
| Jumat, 14 November 2025 | 06:15 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Tersokong Pendapatan Tetap dan Pasar Uang

Dana kelolaan reksadana hingga Oktober 2025 mencapai Rp 621,67 triliun, meningkat 6,96% secara bulanan.

Konsekuensi BUMN
| Jumat, 14 November 2025 | 06:10 WIB

Konsekuensi BUMN

Bank Himbara kini menawarkan simpanan dalam dolar dengan bunga tinggi, berlawanan dengan tren penurunan suku bunga secara global dan domestik.

Daya Beli Lemah Masih Jadi Momok Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
| Jumat, 14 November 2025 | 06:00 WIB

Daya Beli Lemah Masih Jadi Momok Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Sejumlah proyek township baru akan jadi katalis bagi kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) ke depan

INDEKS BERITA

Terpopuler