Bekal Lembah Tidar

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Bekal Lembah Tidar
[ILUSTRASI. TAJUK - Syamsul Ashar]
Syamsul Azhar | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 112 pejabat tinggi negara, termasuk menteri dan wakil menteri,  berkumpul di Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti pembekalan khusus dari Presiden Prabowo Subianto. 

Kegiatan ini, sekilas menyerupai latihan semi-wajib militer, yang diklaim bertujuan memperkuat karakter dan komitmen anggota kabinet baru dalam menjalankan tugas. 

Para menteri tampak bersemangat, memamerkan potret diri berseragam bela negara di media sosial, lengkap dengan tas perbekalan yang mereka tenteng sendiri.  
Namun, suasana pelatihan ini tidak sepenuhnya mencerminkan kerasnya kehidupan di kamp militer. 

Mereka tinggal dalam kenyamanan ala glamping (glamour camping), sebuah tren populer di kalangan menengah atas, yang seakan memadukan unsur kedisiplinan militer dengan kemewahan wisata alam.

Pertanyaannya, apakah atmosfer pembekalan seperti ini cukup untuk menjadi modal bagi para menteri dalam menjalankan tugas melayani rakyat? Ataukah sekadar menjadi aktivitas simbolis yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pemerintahan? 

Rakyat tentu menanti lebih dari sekadar aksi simbolik—mereka membutuhkan pemimpin yang siap bekerja keras demi kepentingan publik. Jangan sampai kabinet baru hanya menjadi simbol pemborosan birokrasi untuk jatah bagi pejuang kemenangan pemilu.

Kita semua berharap kabinet baru bisa cepat untuk memetakan masalah dan menyiapkan solusi nyata. Solusi penciptaan lapangan kerja dengan industrialisasi juga investasi sehingga tercipta lapangan kerja. Masalah pendidikan jangan sampai hanya bongkar pasang program tanpa memikirkan nasib anak didik yang terdampak.

Upaya kemandirian di bidang pangan dan energi perlu digarap nyata. Kita harus belajar dari program food estate di masa lalu. Perlu perencanaan matang agar efisien dan menuai hasil maksimal.

Begitu juga program mandiri energi, jangan sampai bikin minyak goreng langka dan naik harga. Ada baiknya prioritaskan jualan gas murah untuk konsumen dalam negeri.
Mengutip sebuah pesan bijak, pejabat baru sebaiknya berpuasa, prihatin, dan bekerja keras, agar bisa berbuka saat melihat semua rakyat sejahtera.

Sebagus apapun program adalah untuk rakyat, adalah kesejahteraan. Bukan sekadar memuaskan lembaga survei yang cuma mewakili kurang dari 1% rakyat Indonesia.

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Indonesia Menahan BI Rate di Angka 4,75% pada November 2025
| Rabu, 19 November 2025 | 15:26 WIB

Bank Indonesia Menahan BI Rate di Angka 4,75% pada November 2025

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur 18-19 November 2025.

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement
| Rabu, 19 November 2025 | 11:07 WIB

Mitra Investindo (MITI) Raih Dana Rp 60 Miliar dari Private Placement

Dana dari hasil private placement  akan digunakan PT Mitra Investindo Tbk (MITI) untuk pengembangan usaha perseroan ini dan grup usaha.

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut
| Rabu, 19 November 2025 | 11:02 WIB

Rukun Raharja (RAJA) Dirikan Anak Usaha Bidang Jasa Angkutan Laut

Di entitas baru tersebut,  PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menggenggam kepemilikan saham sebesar 99,99% atau senilai Rp 57,75 miliar.

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA
| Rabu, 19 November 2025 | 09:59 WIB

Vanguard Group Jadi Salah Satu Aktor Utama di Balik Kenaikan Harga Saham DSSA

DSSA makin terlihat oleh manajer investasi global usai masuk ke MSCI Global Standard Index dan FTSE Global Equity Series.

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi
| Rabu, 19 November 2025 | 09:37 WIB

Saham ASII Dicap Masih Undervalued, JP Morgan Hingga Blackrock Rajin Akumulasi

Selain karena faktor valuasi yang dinilai masih murah, saham ASII jadi incaran asing karena fundamental yang solid.

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish
| Rabu, 19 November 2025 | 08:32 WIB

Berhasil Menjebol Level Psikologis Rp 1.300, Saham AKRA Diproyeksi Masih Bullish

Penguatan harga saham AKRA didukung kinerja keuangan yang solid dan pengembangan Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE).

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis
| Rabu, 19 November 2025 | 08:10 WIB

Menakar Arah Saham PGAS, Antara Tantangan Biaya dan Prospek Pertumbuhan Bisnis

Meskipun laba bersih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun, pertumbuhan segmen regasifikasi dan LNG jadi penopang.

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak
| Rabu, 19 November 2025 | 07:45 WIB

Perdana Gapuraprima (GPRA) Andalkan Penjualan Properti Rumah Tapak

Segmen bisnis rumah tapak milik GPRA tercatat menyumbang sekitar 80% terhadap total penjualan perseroan.

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun
| Rabu, 19 November 2025 | 07:30 WIB

Erajaya Swasembada (ERAA) Pacu Prenjualan Gawai di Akhir Tahun

Manajemen ERAA melihat, secara historis momentum Nataru menjadi salah satu periode penting bagi industri ritel.

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce
| Rabu, 19 November 2025 | 07:20 WIB

Perlu Pemisahan Barang Lokal dan Impor di Platform E-Commerce

Produk-produk lokal tengah menghadapi tantangan banjir produk impor berkualitas baik, namun berharga murah.

INDEKS BERITA

Terpopuler